GOTHENBURG, Swedia : Pasar kendaraan komersial di Indonesia tumbuh pesat seiring dengan perkembangan ekonomi nasional.Bahkan volumenya diprediksi tumbuh berlipat ganda pada tahun ini sejalan dengan program percepatan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.Peluang besar itu direspons oleh Volvo Trucks dengan mengukuhkan diri sebagai agen tunggal pemegang merek melalui PT Volvo Indonesia sejak November 2011.Bisnis berkesempatan mewawancarai secara eksklusif Managing Director PT Volvo Indonesia Pierre Jean Verge Salamon di sela-sela rangkaian acara peluncuran The All New Volvo FH Series di pusat produksinya Gothenburg, Swedia, pekan lalu. Berikut petikannya. Bagaimana pandangan Anda tentang perekonomian Indonesia?Peringkat investasi Indonesia terus meningkat dari 27 menjadi posisi sembilan di dunia, yang ditandai juga dengan peningkatan investasi langsung.Indonesia kaya akan sumber daya, dan kelas menengah sangat besar sehingga potensi pertumbuhannya tinggi.Saya hanya melihat satu masalah di Indonesia, yakni kondisi infrastruktur mulai dari pelabuhan, bandara, dan jalan raya pengembangannya masih lamban.Padahal, jika level investasi meningkat, seharusnya infrastruktur bisa dipercepat. Kalau itu bisa dilakukan, Indonesia akan menjadi sejajar dengan negara lain di dunia.Namun, saya perhatikan pemerintah memiliki komitmen besar untuk menggiatkan pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun ke depan.Kita lihat pertumbuhan teknologi informasi cepat, ritel-ritel modern bermunculan, konsumsi masyarakat terus tumbuh, pasar mobil mendekati 1 juta unit sehingga tinggal bagaimana pemerintah memandu pertumbuhan itu dengan menggenjot infrastuktur.Bagaimana dengan potensi pasar kendaraan komersialnya?Bersamaan dengan itu, pasar kendaraan komersial akan tumbuh mengikutinya, untuk mendukung pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan dan gedung-gedung, semuanya membutuhkan sarana pengangkutan.Kendaraan komersial dibutuhkan untuk mengangkut material pembangunan. Jadi Indonesia memiliki potensi pasar kendaraan komersial yang sangat cerah.Di samping itu, dinamika di sektor usaha pertambangan, perkebunan dan pengangkutan lainnya terus menunjukkan tren positif. Volvo Trucks optimistis pasar kendaraan komersial Indonesia akan tumbuh berlipat ganda.Apa rencana bisnis Volvo Indonesia untuk menangkap potensi itu?Sekarang kami telah menjadi PT Volvo Indonesia sebagai perusahaan tersendiri.Sebelumnya Volvo dipasarkan oleh Indomobil Group sebagai diler, dan sejak November 2011 Volvo Truck resmi menjadi ATPM, meski demikian Indomobil tetap menjadi mitra diler Volvo.Sebelumnya, Volvo Truck di Indonesia hanya ditangani lima orang, sekarang sudah dikelola sebagai entitas perusahaan dengan jumlah sumber daya manusia 70 orang.Semula, Volvo melihat pasar Indonesia belum terlalu besar dibandingkan dengan China dan India.
Namun dalam beberapa tahun terakhir terjadi pertumbuhan yang cepat sehingga Volvo melirik pasar Indonesia secara lebih serius dan menjadi bagian penting dari pasar Volvo di dunia.Setelah resmi menjadi ATPM, berapa besar rencana pertumbuhan setiap tahunnya?Tahun lalu, Volvo menjual 600 truk dari 3 tahun lalu hanya 200 unit.Saat pertama saya ke Indonesia 5 tahun yang lalu, pasar kendaraan komersial termasuk truk hanya 55.000 unit, tahun lalu sudah mencapai 270.200 unit.Pasar truk di Indonesia pada tahun ini akan tumbuh berlipat ganda karena pasarnya sangat dinamis.Kami menargetkan pertumbuhan sebagaimana dinamika pasar yang akan tumbuh sangat baik. Namun, kami tidak bisa menyebutkan target dan besaran pertumbuhannya.Sektor bisnis apa saja yang dibidik Volvo Truck Indonesia?Mayoritas bisnis Volvo Truck Indonesia 90% berkaitan dengan perusahaan pertambangan, seperti batu bara di antaranya Adaro sebagai mitra Volvo.Sejak awal, fokus kami pada penyediaan jaringan dan layanan di lokasi-lokasi pertambangan tersebut, baik untuk kepentingan eksplorasi sampai dengan pengangkutannya.Selain itu, kami juga memiliki beberapa perusahaan yang terkait dengan nikel, emas, minyak dan gas dengan wilayah operasional perusahaan itu cukup besar di Kalimantan.Bagaimana strategi untuk meningkatkan pangsa pasar?Pada tahun lalu, Volvo truk memiliki pangsa pasar sekitar 22% di kelasnya.Kami memiliki ambisi besar di pasar truk Indonesia. Kami sudah investasi menjadi perusahaan di Indonesia dengan kantor pusat di Sentral Senayan, Jakarta.Kami juga akan membuka kantor cabang di Balikpapan agar semakin dekat dengan pelanggan. Jadi secara infrastruktur dan kesiapan SDM sudah siap untuk ekspansi bisnis.Kunci sukses untuk pasar truk di Indonesia adalah support yakni kedekatan dan kemudahan layanan.Apabila mitra pelanggan mengalami masalah dengan truk dan komponennya, pengiriman bisa cepat dalam 24 jam, yang didukung dengan ketersediaan gudang komponen yang besar di Singapura.Bagaimana dengan rencana pengembangan diler dan jaringan layanan?Saat ini, Volvo memiliki dua diler, yakni PT Eka Dharma Jaya Sakti yang beroperasi khusus untuk wilayah Kalimantan. Diler kami ini sangat kuat dan telah menjalin kemitraan lebih dari 20 tahun.Kedua, Indotruck Utama, bagian dari Indomobil Group, yang beroperasi di luar Kalimantan.Volvo sudah menjadi kemitraan dengan Indomobil selama 30 tahun sehingga memilki hubungan baik dan Indomobil menunjukkan komitmennya untuk terus berinvestasi.Saat ini, kami memiliki 48 jaringan layanan dan diler secara nasional, serta fasilitas layanan baru di Palembang yang intinya untuk semakin mendekatkan layanan kepada pelanggan.Dalam bisnis truk, jika tidak mendekatkan pelayanan kepada pelanggan, kita akan mati.Ke depan, apakah ada rencana untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia?Untuk membangun pabrik sekarang ini belum memungkinkan karena volume pasar di Indonesia belum memadai.Namun melihat potensi pasar truk di Indonesia yang sangat besar, bisa saja dalam beberapa tahun ke depan untuk mempertimbangkan perakitan di Indonesia. (ra)