Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGUSAHA SUKSES: Wiryawan Go International Dengan Kopi

JAKARTA: Ketenaran blue mountain, kopi asal Jamaica melecut semangat Wiarwan untuk berbisnis komoditas itu. Dia berambisi membawa kopi Indonesia merajai pasar dunia.Wiarwan sebenarnya sudah mengenal kopi sejak lama. Saat lulus sekolah menengah atas tahun

JAKARTA: Ketenaran blue mountain, kopi asal Jamaica melecut semangat Wiarwan untuk berbisnis komoditas itu. Dia berambisi membawa kopi Indonesia merajai pasar dunia.Wiarwan sebenarnya sudah mengenal kopi sejak lama. Saat lulus sekolah menengah atas tahun 1988, dia memutuskan melanjutkan studi ke Taiwan.Di sela-sela waktu pendidikannya, Wiarwan memilih bekerja untuk mencukupi kebutuhan finansialnya. Pilihannya bekerja di pabrik kopi.Selepas pendidikannya, dia kembali ke Indonesia dan bekerja pada perusahaan pulp and paper. Rupanya menjadi pekerja dengan jabatan bergengsi tidak lantas menimbulkan kepuasan absolut.Dia tetap merasa ada yang kurang. Pilihannya ialah mencoba mencari usaha sampingan."Saya berpikir mau bisnis apa. Yang pasti, saya ingin bisnis komoditas yang peluangnya besar dan permintaannya tidak habis oleh zaman," katanya kepada Bisnis.Suami dari Warniaty tersebut akhirnya menyadari kalau di wilayahnya, yakni Aceh Tengah kaya akan kopi.Setelah dilihat sejarahnya, permintaan kopi sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang tidak pernah turun, malahan terus meningkat.Dengan tekad bulat, dia berani meninggalkan jabatan dan masa kerjanya yang telah mencapai 12 tahun di perusahaan pulp & paper itu demi menjadi pengusaha kopi Aceh gayo.Wiarwan memulai usaha dari nol. Modalnya pun terbatas, hanya Rp25 juta saja.Tapi, keterbatasan itu tidak membendung semangatnya menjadi pengusaha kopi sukses.Dia memulai usaha dan bermitra dengan petani kopi di Takengon, Aceh Tengah.Saat ini tercatat 27 kk menjadi pemasok kopi dengan luas areal tanam sekitar15 hektare--20 hektare.Laki-laki kelahiran Bireun itu berupaya 'merombak' pertanian kopi petani yang rata-rata tradisional. Dia mengajarkan memilih bibit, memperlakukan, dan memilih komoditas yang siap panen untuk menjaga kualitas.Pendampingan petani dianggap merupakan hal penting untuk mengembangkan bisnis agribisnis. Petani merupakan peran penting dalam upaya menjaga mutu produksi.Sambil berjalan, Wiarwan memutuskan membeli mesin roaster untuk menunjang usahanya. Dia memilih mesin buatan Taiwan karena telah terbukti oleh pengalamannya.Produksi pun dimulai. Wiarwan mengolah kopi arabika karena keistimewaan bahan bakunya. Apabila diolah dengan baik, kopi Indonesia, termasuk Aceh gayo bisa bersaing dengan blue mountain yang amat terkenal itu.Wiarwan mengembangkan dua macam kopi, yakni arabika premium dan kopi luwak.Kopi produksinya diberi merek Optimum Prime yang melambangkan kualitas hasil produksinya.Untuk kopi luwak, dia sengaja memilih luwak liar agar kualitas kopinya lebih maksimal. Luwak diyakini memiliki insting bagus dalam memilih kopi berkualitas, sehingga hasil jadinya pun punya jaminan mutu.Sedikit demi sedikit kopi Aceh gayo Optimum Prime buatannya dikenal pasar.Konsumen di luar negeri pun mulai tertarik mengonsumsi kopi Aceh gayo.Konsumen kopi Optimum Prime saat ini sudah tersebar ke sejumlah negara, seperti Korea, Taiwan, Australia, dan China. Memang, pengiriman untuk negara-negara itu masih belum banyak, maklumlah usahanya sedang berkembang.Pengapalan pesanan ke luar negeri biasanya menggunakan jasa pengiriman biasa, untuk 1 nama pemesan paling maksimal 18 kg.Saat ini produksi kopi Aceh gayonya berkisar 400 kg untuk jenis arabika premium dan 45 kg untuk kopi luwak per bulan. Kopi luwak dibandrol Rp1,5 juta per kg dan premium arabika seharga Rp250 per kg."Kami belum bisa disebut ekspor, karena volumenya masih kecil. Hanya saja, selalu ada pesanan untuk dikirim ke luar negeri," ujarnya.Usaha kopi Wiarwan ini tidak selalu mulus, tetap ada kendala yang menghantuinya. Misalnya saja, kopi Optimum Prime belum mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan di wilayah setempat.Anehnya, kopi Aceh gayo Optimum Prime sudah beberapa kali berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kopi bagus dari sejumlah lembaga internasional. Misalnya saja, dia mendapatkan penilaian baik dari Kamar Dagang dan Industri Malaysia.Namun demikian, laki-laki berusia 44 tahun itu tak patah arang. Dia tetap berpromosi, seperti ikut dalam pameran secara nasional maupun internasional.Ada pengalaman unik ketika dia berpameran di Jakarta beberapa waktu lalu.Saat itu, seorang pengunjung mencoba kopinya."Setelah mencoba, pengunjung itu bilang kalau kopi luwak kami enak. Saya bilang, itu kopi arabika premium, bukan luwak. Kopi luwak kami rasanya lebih enak lagi," ujarnya.Setahap demi setahap, Wiarwan mulai mewujudkan cita-citanya membawa kopi Indonesia sejajar di dengan negara produsen terkenal lainnya.Dia yakin salah satu kunci keberhasilan Jamaica atau Brasil antara lain terletak dalam hal promosi. Kalau bicara kualitas, kopi Indonesia sudah setara. Tinggal bagaimana memperkenalkan kopi dalam negeri secara internasional."Kopi Indonesia bagus-bagus, seerti Aceh gayo, Toraja, dan di sejumlah wilayah Sumatera lainnya. Tinggal bagaimana mengemas dan berpromosi saja,"ujarnya.Untuk memacu pertumbuhan bisnis, Wiarwan memutuskan menjadi debitur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Untuk tahap awal, dia mengakses kredit usaha rakyat untuk memperkuat permodalan.Keputusan Wiarwan memilih BRI ternyata banyak berkahnya. Selain mendapat suntikan modal, dia juga mendapatkan banyak peluang untuk mengembangkan usaha, seperti menjadi peserta pameran berskala nasional dan internasional.Terakhir, dia menjadi salah satu peserta pameran di Belanda sebagai wakil nasabah bank pelat merah tersebut."Banyak peluang yang saya tangkap di Belanda. Cukup banyak pengunjung pameran yang mengaku tertarik dengan kopi Indonesia," katanya.Wiarwan mengapresiasi BRI yang perduli dan jeli melihat peluang bisnis kopi Indonesia. Saat itu, lanjutnya, hanya bank tersebut yang berani membantu bisnis kopi yang dijalaninya.Segudang kesuksesan Wiarwan belum membuatnya berpuas diri. Dia sadar, tantangan membawa kopi Indonesia memenangkan persaingan secara internasional masih cukup berat.Yang pasti, Wiarwan berkomitmen terus berpromosi dan mengenalkan kopi Aceh sebagai salah satu komoditas unggulan. (if)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Sufyan

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper