Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT MANAJEMEN: Keris manjing jeroning warangka

---Bidang pertanian bukan keahlian Narayana. Tapi hasrat yang kuat untuk membantu rakyat membimbingnya belajar dunia pertanian.

---Bidang pertanian bukan keahlian Narayana. Tapi hasrat yang kuat untuk membantu rakyat membimbingnya belajar dunia pertanian.

Sebetulnya tidak ada yang aneh jika pemimpin melakukan kunjungan ke rakyatnya. Dulu istilahnya turba atau turun ke bawah, atau sidak alias inspeksi mendadak. Sekarang media lebih suka mengadopsi istilah Jawa blusukan. Ungkapan ini sekarang populer untuk mendeskripsikan tindakan seorang pemimpin terjun langsung ke tengah rakyat.

Dalam tradisi kepemimpinan Jawa, blusukan merupakan pangejawantahan semangat manunggaling kawulo gusti, menyatunya rakyat dengan pemimpin. Ini adalah sebuah keharusan, karena tidak ada pemimpin tanpa rakyat. Ibarat keris manjing jeroning warangka. Keris bersatu dengan rangkanya, bersatu dan berpadu saling melengkapi.

Bahkan sejak sebelum menjadi pemimpin, seorang raja harus dekat dengan kawula-nya, terbiasa hidup di tengah mereka, meresapi kehidupan mereka. Itulah yang dilakukan Raden Narayana sebelum dan setelah menjadi raja.

Kocap kacarita. Batara Narada diutus Batara Guru turun ke Mandura, untuk meminta Narayana menjadi jago para dewa. Saat itu Kahyangan diintervensi Prabu Yudawala Kresna dari Kerajaan Dwarawati. Raja raksasa itu berambisi menguasai Triloka, yaitu jagat para dewa, jagat manusia, dan jagat tak kasat mata alias alam lelembut.

Namun, Narayana tidak berada di Mandura. Menurut Prabu Baladewa, Narayana sedang tapa ngrame, bertapa di keramaian dengan keluar masuk kampung. Pesan Guru kepada Narada, Narayana harus dicari sampai ketemu. Sebab yang dapat mengalahkan Yudawala Kresna hanya Narayana. Maka Narada mengajak Baladewa untuk mencari ke mana pun sampai ketemu.

Saat itu Narayana tengah keluar masuk kampung dan desa. Ia ingin melihat langsung kondisi rakyat, mendengar langsung keluh kesah mereka, serta terlibat langsung dalam memecahkan masalah mereka. Di salah satu wilayah, rakyat tengah menderita karena kekurangan pangan. Panen padi menurun drastis, bahkan kerap puso karena serangan hama. Jagung dan umbi-umbian juga tidak bisa tumbuh subur.

Bidang pertanian bukan keahlian Narayana. Tapi hasrat yang kuat untuk membantu rakyat membimbingnya belajar dunia pertanian. Dengan cepat ia menguasai ilmu pertanian, untuk ditularkan kepada para petani guna meningkatkan produksi pertanian.

Begitulah yang ia lakukan dari kampung ke kampung. Makin banyak kampung dikunjungi, makin luas ilmu dan wawasannya. Makin paham ia terhadap detak dinamika kehidupan rakyat, lengkap dengan persoalan mereka. Di sisi lain, rakyat pun merasakan manfaat besar dari kunjungannya yang singkat itu.

Ketika bertemu Narada dan Baladewa, dia menolak tugas para dewa. Narayana tahu, tugas itu akan memberinya kemuliaan dan kehormatan. Tapi baginya berada di tengah rakyat jauh lebih penting. Kemuliaan sejati adalah ketika kita bisa mendarmabhaktikan diri untuk kepentingan sesama.

Kehormatan hakiki adalah ketika kita meraih rasa hormat rakyat karena mampu membimbing dan membawa mereka hidup lebih baik. Derajat tertinggi adalah derajat di singgasana hati rakyat. Atas dasar itu, Narayana memilih untuk terus blusukan dari desa ke desa.

Narada tak habis akal. Ia menegaskan, menyelamatkan Kahyangan juga berarti menyelamatkan umat manusia. Mencegah Kahyangan dari kekuasaan durjana juga berarti mencegah dunia dari kehancuran dan malapetaka.

Jika raja rakus dan sombong itu dibiarkan menguasai Kahyangan, maka upaya kemanusiaan yang dijalankan Narayana melalui blusukan ke sana ke mari, tidak akan ada artinya. Sia-sia belaka, kaya ngenteni tukule jamur ing mangsa ketiga, ibarat mengharap jamur tumbuh di musim kemarau.

Kepemimpinan Angin

Petuah Narada itu mengena di hati Narayana. Maka ia pun bergegas menuju Kahyangan untuk menghentikan sepak terjang  Yudawala Kresna. Dia sangat pede mampu menjadi jago Dewata karena selama blusukan dia sempat berguru kepada Bagawan Padmanaba.

Narayana memiliki karakter gemar berburu wahyu dan ilmu. Ke mana pun dia melangkah dia selalu menyerap kearifan lokal sehingga wawasannya luas. Di mana pun ada sosok berilmu akan dia datangi untuk ngangsu kaweruh, termasuk ilmu kanuragan.

Bekal dari Padmanaba itulah yang ia andalkan untuk menghadapi Yudawala Kresna. Terbukti Dewata tidak salah pilih. Setelah bertarung sengit, raja raksasa itu berhasil dienyahkan. Atas jasanya, Batara Guru menganugerahkan kerajaan Dwarawati, dan dia bergelar Prabu Kresna.

Maka ketika Kresna dinobatkan sebagai raja, dia mendapatkan dua legitimasi sekaligus. Legitimasi dari langit dan dari bumi. Legitimasi dari langit diberikan para Dewa, legitimasi dari bumi berasal dari rakyat karena kegemarannya blusukan.

Blusukan seharusnya dimaknai sebagai implementasi salah satu prinsip Hasta Brata, yaitu Kepemimpinan Bayu (angin). Angin senantiasa langlang jagad njaring maruto. Ia bisa masuk ke mana saja ke seluruh penjuru tanpa kesulitan. Ia melihat keadaan sekaligus memberikan kesejahteraan di wilayah yang dilaluinya. Perwatakannya gagah berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam tapi memberikan dampak nyata.

Penting bagi seorang pemimpin untuk bersemayam di hati rakyat dengan cara selalu hadir di tengah mereka, mendengar suara mereka, mencari jalan keluar persoalan mereka, dan meringankan beban mereka. Dan semua itu harus didasari niat ikhlas semata untuk rakyat, guna meraih legitimasi Ilahiah. Sepi ing pamrih, rame ing gawe.

Pemimpin sejati adalah pemimpin yang dicintai rakyat. Ia yang dicintai rakyat dicintai Tuhan. Sumangga.


*Dalang dan CEO RMI Grup
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Martin-nonaktif
Sumber : Rohmad Hadiwijoyo

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper