Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Pendiri Wilmar Group, Martua Sitorus, Salah Satu Taipan Terkaya RI

Kenalan dengan sosok Martua Sitorus di balik berdirinya Wilmar Group
Crazy rich Martua Sitorus, salah satu orang terkaya Indonesia dengan bisnis membentang dari kelapa sawit hingga jalan tol./Bisnis - Rahmatullah
Crazy rich Martua Sitorus, salah satu orang terkaya Indonesia dengan bisnis membentang dari kelapa sawit hingga jalan tol./Bisnis - Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA — Nama Wilmar Group kini tengah menjadi hangat dibahas terkait kasus fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) korporasi. 

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita uang Rp11,8 triliun. Wilmar Group sendiri terdiri atas lima korporasi, yakni PT Multimas Nabati Asahan; PT Multi Nabati Sulawesi;  PT Sinar Alam Permai;  PT Wilmar Bioenergi Indonesia;  dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

Wilmar Group salah satunya didirikan oleh Martua Sitorus, yang kini sudah tidak lagi bergabung dalam grup tersebut. 

Profil Martua Sitorus

Martua Sitorus merupakan salah satu pendiri Wilmar Group, yang telah memiliki lebih dari 500 pabrik dengan jaringan distribusi yang luas mencakup China, India, Indonesia, dan lebih dari 50 negara lainnya.

Dia merupakan pria kelahiran Pematang Siantar, 6 Februari 1960, yang tumbuh di keluarga serba terbatas sehingga membuatnya harus bekerja keras sejak muda untuk menambah pendapatan keluarga.  

Dia memulai usahanya dengan menjadi pedagang udang dan loper koran saat masih duduk di bangku sekolah. Namun, berkat kegigihannya, dia mampu menyelesaikan kuliah di Universitas HKBP Nomensen di Medan.  

Usai menyelesaikan studinya, Martua sempat berbisnis kecil-kecilan. Dia sempat berbisnis minyak sawit dan kelapa sawit kecil-kecilan di Kota Medan.

Kemudian, sekitar 1980-an, ketika Martua yang masih menjalani profesi sebagai penjual udang dan loper koran, enggan menyerah pada keadaan, higga akhirnya dia bertemu dengan Kuok Khoon Hong, pengusaha asal Malaysia.

Pertemuannya dengan pengusaha kayu asal Malaysia tersebut membuka kesempatan untuk membalik nasibnya sedikit demi sedikit, ke arah yang lebih baik. Dari pertemuan itu, menghasilkan ide bisnis untuk pengolahan kelapa sawit. 

Hingga pada 1991, dia bersama Kuok Khoon Hong membentuk perusahaan. Perusahaan pertama yang dibentuk adalah Wilmar Trading Pte Ltd. yang memiliki modal disetor sebesar 100.000 dolar Singapura dan hanya punya lima karyawan. 

Perusahaan ini pun diberi nama Wilmar Internasional yang diambil dari gabungan nama depan mereka William dan Martua, Wil-Mar. Hingga membawa Martua pengusaha menjadi kelas kakap.

Hengkang dari Wilmar Group

Setelah sukses dengan bisnisnya, Martua Sitorus memilih hengkan dari dewan arah Wilmar, pada Juli 2018.

Dia dan saudaranya, Ganda kemudian mendirikan KPN Corporation, sebuah bisnis yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, pengembangan properti, dan manufaktur semen.

Bekerja sama dengan Grup Ciputra, Gama Land membangun kota mandiri di Medan, Sumatera Utara.

Di bawah tangan dinginnya, perusahaan pembuat semen keluarga, Cemindo Gemilang,  mencatatkan sahamnya pada September 2021 dengan mengumpulkan US$77 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun. 

Selain itu, perusahaan rumah sakit mereka, Murni Sadar mengumpulkan US$21,3 juta atau setara dengan Rp331 miliar melalui IPO pada April 2022.

Saat ini, mengutip Forbes, Martua masih menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan tercatat sebesar US$3,5 miliar atau setara dengan Rp57,12 triliun per Juni 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper