--- “Kalau kami sudah go public, sekitar 2% sampai 2,5% dari total laba bersih tiap tahun harus dialokasikan untuk CSR.”
Bagi banyak perusahaan, pendidikan merupakan salah satu fokus dalam program corporate social responsibility (CSR), tidak terkecuali Blue Bird. Akhir November 2012, misal, perusahaan memberikan bantuan berupa perpustakaan dan sarana sekolah kepada SD Veritas di Sie Panas, Batam. Usai memberikan bantuan, anak-anak SD konvoi naik taksi Si Burung Biru mengitari kota Batam.
“Kami juga memberikan beasiswa untuk anak-anak pengemudi. Setiap semester sebanyak 1.000 anak kami berikan beasiswa, dari SMU hingga S1,” ucap Noni Purnomo, Vice President Business Development Blue Bird Group.
Program beasiswa kali pertama dilaksanakan pada awal Desember2012. Saat itu, beberapa penerima beasiswa adalah anak-anak dari pengemudi yang meninggal dunia saat mereka masih bekerja. Ada anak-anak dari korban ledakan bom di hotel J.W. Marriott pada 2003, ada pula anak-anak yang memerlukan perlakuan khusus.
Selain pemberian beasiswa, Blue Bird Group bekerja sama dengan 7 Eleven mengadakan program pelatihan dan magang untuk anak-anak pengemudi. Mereka diberikan kesempatan untuk kerja magang di Blue Bird Group dan di pelbagai outlet 7 Eleven.
“Di Blue Bird bisa magang kerja sebagai montir, resepsionis, dan beberapa posisi lain. Jika sudah S1, anak itu dapat masuk program management training,” kata Noni.
Pendidikan tidak hanya diarahkan bagi anak-anak pengemudi, melainkan juga kepada istri pengemudi. Dalam program Woman and Powerman, Blue Bird Peduli mengidentifikasi ada sekitar 33.000 istri pengemudi, sebagian besar ibu rumah tangga.
Perusahaan lantas mengajari para ibu rumah tangga ini untuk menjahit. Modal berupa mesin jahit yang diperoleh dari perusahaan, istri pengemudi tinggal membayarnya dengan sistem menyicil.
“Nanti kami buat penyuluhan wirausaha soal cash management. Kami juga akan mengarjarkan teknik wirausaha. Kegiatan tersebut akan kami gelar dalam 1 tahun ini,” ujar Noni.
Perusahaan armada taksi Express juga memiliki program CSR yang bergerak di ranah pendidikan. Sekretaris perusahaan PT Express Transindo Utama Tbk Merry Anggraini mengatakan perusahaan kerap memberikan beasiswa untuk siswa berprestasi anak-anak dari pengemudi Express.
Pada program pemberian beasiswa 2012-2013, perusahaan menyerahkan beasiswa pendidikan bagi 321 anak berprestasi. Rinciannya, di tingkat SD sebanyak 107 anak, SMP 85 anak, SMA 73 anak, dan perguruan tinggi 56 anak. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan penerima beasiswa periode 2011-2012 yang sebanyak 282 anak berprestasi.
Mulai tahun ini perusahaan pun fokus ke program CSR ranah lingkungan. Bentuknya, menanam pohon di tiap pool Express. Sampai saat ini ada 21 pool di Jakarta. “Di setiap pool kami tanam 50 pohon supaya rindang dan air terserap. Untuk setiap pool baru juga langsung kami tanami pohon,” tutur Merry.
Di mega pool, perusahaan mulai menerapkan sistem pengolahan limbah air agar bisa digunakan kembali. “Kami mengusahakan agar pool lebih ramah lingkungan,” ujar Merry.
Bantuan Sosial
Selain aktif di bidang pendidikan, Blue Bird juga aktif memberikan bantuan sosial lainnya, seperti yang dilakukan perusahaan itu pada, Sabtu, 26 Januari 2013. Manajemen taksi biru itu mendatangai dan memberikan bantuan warga Gang Hiu, Jalan Ekor Kuning RT 006 RW 04, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara yang terendam banjir.
“Kami memilih lokasi ini karena banjir di sini sampai 1 minggu, ini baru saja surut. Dan, belum ada [bantuan] menjangkau lokasi ini,” tutur Noni Purnomo yang juga Koordinator Progam Blue Bird Peduli.
Ide Blue Bird Group memberi bantuan bagi korban banjir mencuat setelah banjir menerpa Jakarta pada 17 Januari silam. Cari punya cari, pada 24 Januari, Noni dan rekan-rekan mendapati Gang Hiu. Disepakatilah bantuan Blue Bird Peduli diarahkan ke sekitar 1.000 warga dari dua RT.
Blue Bird Peduli menggandeng perusahaan ritel 7 Eleven untuk memberikan makanan dan minuman cuma-cuma. Selain pengobatan gratis, perusahaan taksi yang berdiri sejak 1972 itu menggelar penyembuhan trauma bagi anak-anak.
Perusahaan merangkul jaringan bioskop terbesar Cinema 21 untuk menghadirkan pertunjukan teatrikal. Dalam pertunjukan itu pesan-pesan moral disisipkan, semisal menjaga kebersihan lingkungan.
“Trauma healing ini kami adakan beberapa kali. Bisa di dalam sini, bisa juga di luar. Lewat penyuluhan, anak-anak dapat memahami cara mengatur sampah yang tepat,” kata Noni.
Perusahaan merogoh kantong sebesar Rp60 juta untuk memberikan pengobatan dan penyembuhan trauma pada Sabtu lalu. Tahun lalu perusahaan menggelontorkan Rp3,5 miliar untuk program corporate social responsibility (CSR). Bagaimana tahun ini?
”Wah, belum tahu kami. Terpenting adalah mengajukan program. Kalau kami sudah go public, sekitar 2% sampai 2,5% dari total laba bersih tiap tahun harus dialokasikan untuk CSR,” ujar Noni.
Tidak hanya Blue Bird, saat banjir, komunitas amal Lions Club Jakarta juga ikut menyumbang buku bacaan kepada sekolah dan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Jakarta.
Ketua Daerah 3A Distrik 307-A1 Ria Musiawan mengatakan rencana untuk menyumbang buku bacaan kepada lima sekolah tercetus pada bulan lalu. Dari penelusurannya, beberapa sekolah di Jakarta belum memiliki buku bacaan yang layak.
“Kami pun tergerak untuk memberi bantuan ke korban banjir setelah banjir pada minggu lalu. Jadi, sasaran kami ke sekolah dan korban banjir,” tutur Ria. (msb)
