BISNIS.COM, BANDA ACEH—Koperasi Pemasaran Masyarakat (Kopemas) Aceh berambisi mengekspor kepiting soka ke sejumlah negara di Asia dan Eropa pada 2013, dengan meningkatkan volume produksi yang menjadi salah satu syaratnya.
Kepiting soka merupakan kepiting dengan cangkang lunak yang melakukan pergantian cangkang secara alami. Biasanya, pembudidaya menggunakan teknik khusus untuk mempercepat proses pergantian cangkangnya.
Abdussalam, pengurus Kopemas Aceh, mengatakan permintaan kepiting soka cukup besar dan semakin meningkat di tingkat pasar lokal maupun di luar provinsi.
“Bahkan hingga saat ini belum mampu memenuhi permintaan pasar,” umar Syukri, Selasa (7/5/2013).
Saat ini, produksi kepiting soka Kopemas baru 2 ton per bulan, sedangkan standard minimal untuk bisa ekspor langsung adalah 8 ton. Akibatnya, ekspor kepiting soka dilakukan melalui eksportir di Sumatera Utara.
Untuk meningkatkan produksi minilam 8 ton per bulan, Kopemas Aceh akan mengoptimalkan dua lokasi budidaya, yaitu di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie.
Lokasi budidaya di Banda Aceh terletak di di Desa Deah Baro, Kecamatan Meuraxa, dengan proyeksi produksi 6 ton per bulan.
Adapun di Kabupaten Pidie, Kopemas Aceh menggandeng Koperasi Cahaya Pusong yang memiliki lokasi budidaya di Desa Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, dengan proyeksi produksi 3,5 ton per bulannya.
Menurut Syukri, budidaya kepiting soka berpotensi untuk dikembangkan, karena suplai bibit dan bahan pakan memadai. Apalagi, budidaya relatif singkat yaitu 1 bulan, teknis budidaya tidak terlalu sulit, dan peluang pasar terbuka.
Bibit kepiting sebagian besarnya didatangkan dari kawasan pantai timur Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie. Bahkan, perkembangan budidaya di Sumut juga ditopang oleh pasokan bibit Aceh.
Kopemas Aceh menawarkan kerja sama kepada petani untuk membudidayakan kepiting soka. “Kopemas Aceh siap memasarkan kepiting soka dari petani. Itu merupakan tanggungjawab untuk membantu memasarkan produk masyarakat Aceh,” ungkap Syukri.
Kopemas Aceh merupakan koperasi sekunder yang beranggotakan 24 koperasi primer di Aceh. Kopemas Aceh dibentuk oleh sejumlah koperasi primer di Aceh untuk membantu memasarkan produk yang dihasilkan oleh anggota koperasi, dan usaha kecil dan menengah di Aceh.
Kopemas Aceh ini didukung oleh Canadian Co-operative Association (CCA), Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), Pemerintah Aceh, Multi Donor Fund (MDF), dan Canadian International Development Agency (CIDA). (mfm)