--- Banyak pekerja BlueScope Steel yang bergantung pada sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari--
Bisnis.com, JAKARTA - Sudah menjadi rahasia umum bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan keselamatan di jalan raya belum cukup tinggi. Pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar, mobil pribadi yang masuk ke jalur busway, sampai pejalan kaki yang menyeberang di sembarang tempat, menjadi pemandangan sehari-hari dalam berlalu lintas.
Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik), dari tahun ke tahun, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat, dari 76,9 juta unit pada 2010 menjadi 85,6 juta unit pada tahun berikutnya. Tahun ini, dari catatan Korlantas Polri, jumlah tersebut mencapai 94,22 juta unit.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor tadi ternyata seiring dengan naiknya angka kecelakaan lalu lintas. Masih dari data Korlantas Polri, terdapat 117.949 kasus kecelakaan di seluruh Indonesia pada 2012, padahal tahun sebelumnya hanya ada 109.776 kasus.
Menariknya, salah satu faktor utama penyebab kecelakaan tersebut adalah tidak tertibnya para pengguna jalan dalam mematuhi aturan-aturan lalu lintas yang berlaku, misalnya menyeberang jalan tidak pada tempatnya maupun menerobos lampu merah.
Berbagai pihak tentu tidak tinggal diam melihat kondisi ini. Pihak kepolisian maupun Kementrian Perhubungan dan pihak-pihak lain semakin rajin menyosialisasikan berbagai program yang mendukung keselamatan berlalu lintas.
Maka dari itu, BlueScope Steel Indonesia, perusahaan produsen baja yang sudah beroperasi lebih dari satu dekade di Indonesia, gencar berpartisipasi dalam mengampanyekan bagaimana cara berlalu lintas yang aman, baik bagi pengendara kendaraan bermotor maupun pejalan kaki, melalui salah satu program tanggung jawab sosial perusahaannya.
“Program ini kami namakan SmartRoads Projects, yang tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas,” ujar Country VP Corporate & External Affairs PT BlueScope Steel Indonesia Lucia Karina.
Menurutnya, banyak dari pekerja di BlueScope Steel yang bergantung pada sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari, dari dan ke tempat kerja. Padahal, bagi perusahaan itu, keberhasilan terbentuknya kerja sama yang baik dengan pelanggan dan pemasok itu berasal dari kekuatan para karyawan.
Dengan demikian, perusahaan kemudian melihat kebutuhan untuk memastikan para pekerja tersebut, beserta seluruh pengendara motor lainnya, dibekali dengan kemampuan dan pengetahuan untuk berkendara secara aman serta meminimalkan potensi kecelakaan.
PENYULUH KOMUNITAS
Menariknya, program ini turut melibatkan karyawan melalui program Smart Roads Ambassadorship, di mana sekelompok pekerja dilatih untuk menjadi penyuluh ke komunitas-komunitas yang dituju maupun kalangan pekerja yang lain.
“Para duta SmartRoads ini dilatih oleh para profesional yang terakreditasi soal keselamatan berlalu-lintas dari Australia yang secara khusus diterbangkan untuk menyukseskan program ini,” ungkap Lucia.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilih 18 duta SmartRoads yang berasal dari daerah operasional Bluescope yakni Cilegon (midstream) dan Cibitung (downstream). Mereka merupakan karyawan dari berbagai seksi seperti penjualan, marketing, HRD, sampai engineering dan manufacturing.
Duta SmartRoads tadi bersama timnya, menyosialisasikan hal-hal seperti defensif driving, cara menyeberang yang benar, hingga bagaimana agar si pengemudi tidak mudah terpancing emosi saat berkendara.
Target yang dibidik adalah sesama karyawan dan keluarganya, sekolah-sekolah di sekitar operasional BlueScope, sampai ke klub-klub motor dan mobil. Rencananya, program ini diluncurkan secara nasional pada September 2013.
“Dalam jangka panjang, kami berharap SmartRoads dapat berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan jalan di Indonesia dan menghindarkan orang-orang muda, dan siapapun terluka di jalan,” kata Lucia.
