Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jin Lukis, Seni yang Menghasilkan Rupiah

Bisnis.com, JAKARTA - Bernilai seni tinggi. Itulah lukisan, yang sejatinya adalah karya seni sebagai proses, pengembangan ide seseorang dalam menuangkan imajinasi, dan perasaannya pada media kanvas.

Bisnis.com, JAKARTA - Bernilai seni tinggi. Itulah lukisan, yang sejatinya adalah karya seni sebagai proses, pengembangan ide seseorang dalam menuangkan imajinasi, dan perasaannya pada media kanvas.

Namun, saat ini di tangan para pelaku bisnis kreatif, lukisan tidak hanya diungkapkan melalui kanvas saja, tetapi bisa dituangkan pada jin!

Jiwa wirausaha memang telah melekat dalam jiwa Rian Iriani. Awalnya sebelum terjun ke bisnis jin lukis, perempuan yang akrab disapa Riani ini merintis usaha sandal dan aksesori di beberapa pusat perbelanjaan di Bogor, Jawa Barat.

“Alasan saya terjun ke bisnis ini karena saya memang menyukai produk kerajinan yang unik, selain itu, saya juga menyukai seni lukis,” ujar Riani kepada Bisnis, baru-baru ini.

Dia mengungkapkan, semula dirinya hanya melukis untuk barang-barang pribadi miliknya, a.l sepatu, tas, topi dan kacamata. “Saya dulu enggak kepikiran untuk memanfaatkan kemampuan melukis saya untuk berbisnis,” kata Riani.

Saat itu usaha yang dijalaninya baru sebatas menjual sepatu dan aksesoris saja. Dalam perkembangannya dia mengaku belum merasa puas dengan usaha yang dimilikinya saat itu.

“Saya merasa masih bisa melakukan sesuatu yang lebih pada bisnis yang saya miliki, dan saya ingin memanfaatkan kemampuan saya dalam bidang seni lukis,” jelasnya.

Atas dasar itulah, akhirnya Riani mencoba untuk membuat sepatu lukis dan jin lukis untuk dijual di toko miliknya. “Respons yang aku dapat ternyata sangat memuaskan.

Banyak pelanggan yang tertarik dan memesan sepatu lukis buatan saya, meskipun masih coba-coba ternyata hasilnya memuaskan” ujar Riani.

Kreasi buatannya pun lalu disukai oleh banyak kalangan dari segala usia. Melihat respons pelanggan yang positif, Riani kemudian memutuskan untuk menambah modal usaha untuk memproduksi sepatu lukis Rp5 juta.

Dananya untuk membeli bahan-bahan produksi pembuatan sepatu a.l. seperti sepatu kanvas, cat, dan alat lukis. “Selain sepatu lukis saya juga mengaplikasikan lukisan saya ke dalam bisnis jin lukis,” ujar Riani.

Riani mengatakan jin lukis yang diberi label Cute Artworks pertama kali diaplikasikan pada celana jin khusus anak-anak dengan modal sebesar Rp5 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli celana jin polos, cat tekstil, dan alat lukis.

Seperti halnya sepatu lukis, Riani mengatakan respons konsumen pun juga sangat bagus. Hanya dalam waktu 1 bulan memasarkan produk jin lukisnya, banyak pelanggan yang tertarik pada jin lukis buatannya.

“Setelah sepatu kemudian jin, rasa puas saya terbayarkan dari kedua produk tersebut, karena selain bisnis, produk tersebut juga bisa menyalurkan hobi saya,” ungkapnya.

Riani mengatakan dari semua produk yang ada di Cute Artworks yang paling diminati konsumen adalah celana jin lukis model pensil untuk anak-anak dan remaja.

Sementara itu, pada motif pesanan lebih banyak pada tokoh kartun, batik motif dayak dan karakter superhero. “Celana jin pensil memang sudah beberapa tahun belakangan sudah menjadi tren bagi anak muda, dan untuk motifnya sen diri saya mencoba untuk membuat sesuai dengan permintaan pelanggan.”

Dalam menjalankan bisnis fesyen lukis ini, Iriani dibantu oleh tim lukis yang terdiri dari tujuh orang. “Saya terbantu dengan kehadiran mereka karena dengan begitu maka lebih banyak ide yang tersalurkan,” ujarnya.

CAT TEKSTIL

Kelebihan dari produk jin lukisnya terletak pada cat tekstil yang digunakan. “Biasanya banyak yang menggunakan cat akrilik akan tetapi hasilnya kurang bagus, makanya saya lebih suka menggunakan cat tekstil,” paparnya.

Cat akrilik, diakuinya, menghasilkan gambar yang lebih kasar dan agak keras, berbeda dengan cat tekstil lukisan yang dihasilkan tidak akan berbekas meskipun jin dilipat sekalipun. Selain itu, ketahan cat tekstil juga lebih bisa diandalkan jika dibandingkan dengan cat akrilik.

“Perawatannya sama saja dengan jin biasa, tetapi harus diperhatikan dalam pencuciannya, karena jin lukis rentan rusak jika sampai terkena pemutih,” ujar Riani.

Selain penggunaan cat, pelanggan bebas untuk memilih dan menentukan gambar apa yang diinginkan, dan dirinya pun juga tidak membedakan tingkat kesulitan dari gambar yang akan dilukis.

Saat ini, Cute Artworks menawarkan produk jin lukis mulai dari celana jin pendek, celana jin panjang, rok jin mini, jin rompi, hingga jaket dengan kisaran harga mulai dari Rp200.000-Rp700.000 per piece bergantung pada bahan atau merk jin yang digunakan.

Dari usaha Cute Artwork, Riani mengaku mendapatkan keuntungan yang sangat menggiurkan. Dalam sebulan Riani dapat mereguk omzet hingga puluhan juta rupiah. Untuk celana jin lukis, dalam sebulan Riani bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp20 juta-Rp 30 juta, dan untuk sepatu lukis bisa mencapai Rp50 juta per bulannya.

“Untungnya memang cukup menggiurkan, saya saja pernah mendapatkan order cukup besar hingga Rp70 juta per bulan,” ungap Riani.

KENDALA

Lebih jauh dia mengungkapkan sekian lama menjalankan bisnis, berbagai macam kendala serta tantangan pun pernah dirasakannya. Tantangan terbesar dalam menjalankan sebuah bisnis adalah mengelola karyawan.

Ini disebabkan karyawan yang dipekerjakannya adalah karyawan yang memiliki karakter unik karena sebagian besar adalah seniman jalanan, “Tapi jangan dilihat dari luarnya saja yah, karena karyawan saya memiliki loyalitas dan kesetiakawanan tinggi, dan saya bangga kepada mereka,” jelas Riani.

Selain itu, persaingan usaha bagi Riani adalah hal yang wajar, justru dirinya sering bertukar informasi dengan sesama perajin, karena semakin banyak usaha lukis jin akan semakin meningkatkan kualitas dan pengembangan “pasar baru”.

“Kami bersedia kok mengajarkan seni lukis dengan berbagai media kain kepada siapapun yang berminat,” ujar Riani.

Selain Riani, ada juga Nur Istifarini Handayani pemilik dari HDK Art Gallery yang juga mencoba peruntungan di bisnis yang sama.

Keberaniannya dalam berkreasi membuka peluang dalam memulai sebuah usaha patut diacungi jempol.

Melalui tangan terampilnya dia memproduksi kreasi lukis tangan nan indah yang juga memiliki nilai jual tinggi.

Berawal dari kegemarannya melukis sejak remaja, Nur Istifarini Handayani atau yang akrab disapa dengan Rini ini mengaplikasikan hobi melukis pada beberapa benda kesayangan yang dimilikinya, seperti tas sekolah, dan sepatu miliknya.

“Aku aja enggak menyangka pas aku pakai ke sekolah, ternyata banyak teman-teman aku pada suka dan tertarik, dan mereka pun minta aku melukis barang-barang milik mereka,” ujar Rini.

Permintaan yang terus meningkat dari teman-temannya membuat Rini menekuni usaha ini dengan serius.

“Aku akhirnya memasang tarif ke teman-teman aku, itu juga untuk modal membeli cat tekstil serta bahan baku,” jelasnya.

Saat itu dirinya hanya mengeluarkan modal sebesar Rp500.000 untuk membeli beberapa cat tekstil, bahan baku serta beberapa kuas, sedangkan untuk media lukis Rini masih menggunakan media yang banyak tersedia dirumahnya a.l. seperti tas, jilbab, dan sepatu.

Rini sempat ragu untuk mulai menjalankan bisnis ini, tetapi permintaan yang terus berdatangan dari teman-temannya membuat dia semakin yakin bahwa usaha yang dijalankan ini mempunyai prospek yang cukup bagus.

Selain itu dirinyapun yakin produknya ini disukai oleh konsumen mengingat produk yang dia buat merupakan hasil seni yang buatan tangan dan bernilai seni. Dia pun yakin bisnis ini bisa bertahan cukup lama karena belum banyak pelaku usaha yang terjun ke bisnis ini.

Kini dalam sebulan, Rini mampu menghasilkan beberapa jenis produk seperti rok jin lukis, celana jeans lukis, sepatu kanvas lukis, tas jin lukis wanita, tas anak-anak lukis, kerudung, blazer, dan goody bag, harga yang dipatok Rini untuk produk buatannya itu berkisar antara Rp5.000—Rp285.000.

“Dari kesemua produk yang aku jual, jin lukis merupakan produk yang paling diminati, sekitar 15% dari total jumlah produksi adalah jin lukis.”

PASAR

Produk Rini lebih menyasar kalangan wanita dan anak-anak tanpa batasan usia dan sasarannya terutama ka langan menengah bawah. Kel ebih an dari produk milik nya ini terletak pada penggunaan cat tekstil yang bermutu baik, sehingga hasil lukisan tidak akan mudah hilang atau luntur, selain itu penggu naan cat tersebut juga untuk menghindari cat rusak atau pecah.

Selain itu, desain dan warna yang berane karagam juga menjadi keunggulan dari produk buatannya. “Kami juga menggunakan desain yang berbeda, dan bisa menyesuaikan dengan keinginan pelanggan,” kata Riani.

Untuk penjualan, pada awal usaha dirinya memasarkan produk kreasinya ke berbagai kenalannya saja.

Namun, seiring dengan perkembangan, Rini mengaku sering mengikuti beberapa pameran UKM dan pameran di beberapa hotel di Jakarta seperti pameran di Grand Kemang, Jakarta Selatan. Selain itu, HDK Art Gallery miliknya ini juga terdaftar sebagai usaha binaan program untuk wirausaha bernama Shell Live Wire.

Kemudian Rini pun juga memasarkan produk nya melalui media online seperti Facebook dan Twitter. “Kami juga terbuka kok bagi pelanggan yang ingin menjadi reseller dengan cara beli putus untuk semua produk,” ujarnya.

Ada beberapa syarat yang harus dilakukan untuk menjadi reseller, yakni pelanggan harus melakukan pembelian minimal 10 produk dengan keuntungan mendapatkan diskon 25% dari total pembelian.

Selain itu, calon reseller juga harus menyertakan ketentuan formal a.l. berupa fotokopi KTP, tanda tangan kontrak formulir menjadi reseller serta memilih paket usaha yang diinginkan.

Rini mengatakan keuntungan menjadi reseller pada bisnis miliknya ini adalah reseller mendapatkan produk gratis serta mendapatkan pelatihan untuk lima peserta yang telah didaftarkan oleh reseller tersebut. “Saya pun ingin agar para reseller juga merasakan keuntungan dari kerja keras mereka.”

Saat ini, Rini mengaku dari bisnis ini dirinya mendapatkan keuntungan mencapai Rp33 juta per bulan dari usaha berbagai macam produk lukisan yang dimilikinya, sedangkan keuntungan dari produk jin lukis antara Rp12—Rp15 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andika Prawira
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper