Bisnis.com, JAKARTA—PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan pemerintah dan Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi berinisiatif melakukan konservasi penyu di Pantai Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi.
Kepala Divisi CSR Bio Farma R Herry menjelaskan Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi (KKPS) merupakan suatu kelompok masyarakat yang dibina oleh Bio Farma.
“Langkah konservasi penyu dilakukan dengan mengadopsi hewan itu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/9/2013).
Pada Senin (16/9/2013), dilakukan pelatihan konservasi penyu dan pelatihan kader kesehatan serta adopsi penyu sebanyak 123 dan 68 sarang penyu.
Menurutnya, adopsi penyu merupakan kegiatan melestarikan keberadaan hewan yang mulai terancam punah itu.
Dalam satu sarang bisa terdapat sekitar 100–150 butir telur dan diharapkan bisa menetas setelah 55–57 hari. Selanjutnya, anak penyu yang disebut tukik ini akan langsung keluar dari sarangnya pada sore hari dan langsung menuju laut lepas.
“Sarang telur ini perlu dijaga agar telur tidak dimakan oleh predator dan tidak diambil oleh manusia untuk dijual,” ujarnya.
Program yang dimulai sejak Juli 2013 telah mengevaluasi 123 sarang penyu yang dibesarkan secara alami. Hasilnya, penyu yang bertelur mencapai di atas 100 butir dan 98% menetas.
Bila dengan metode pindah tangan, itu hanya dapat menetaskan telur kurang dari 70%.