Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Manajemen: Keberanian Pemimpin Kerendahan Hati

--- Kerendahan hati seorang pemimpin menjadi faktor penyeimbang saat menunjukkan keberaniannya. Tanpa kerendahan hati, maka keberanian pemimpin cenderung akan menjadi  sikap angkuh dan sombong--

--- Kerendahan hati seorang pemimpin menjadi faktor penyeimbang saat menunjukkan keberaniannya. Tanpa kerendahan hati, maka keberanian pemimpin cenderung akan menjadi  sikap angkuh dan sombong--

Bisnis.com, JAKARTA - Keberanian seseorang merupakan faktor penting dalam menjalani hidup. Seorang pemimpin perlu dan harus memiliki keberanian dalam menjalankan perannya. Namun keberanian perlu juga diimbangi dengan bekal karakter yang kuat dari sang pemimpin.

Berani yang bertanggung jawab itulah yang perlu bagi seorang pemimpin. Selain itu, pemimpin-pun perlu didukung oleh kemampuan atau skill yang dapat menjadikannya berani. Namun adakalanya pemimpin 'terlupa' dengan tanggung jawab dan konsekuensi yang akan dihadapinya saat keberanian yang dimiliki tidak dipergunakan dengan tepat dan sesuai dengan sasaran.

Menjadi pemimpin yang berani bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Tidak semua pemimpin memiliki keberanian dalam menjalankan tugasnya. Keberanian tersebut di antaranya berani untuk mengambil keputusan yang berisiko, berani menunjukkan dan tampil dengan prestasi dan prestise, berani menata dan mengelola institusi sesuai tujuan yang diharapkan dan berani menjalankan tugas dengan amanah.

Adakalanya pemimpin menjadi ‘takut’  untuk menjadi berani karena terkadang banyak hal yang akan di’korban’kan. Ketidaksiapan inilah yang dapat menghambat berkembangnya suatu institusi atau organisasi yang dipimpinnya.

Hal ini dikarenakan ada banyak faktor yang memungkinan seorang pemimpin tidak memiliki keberanian. Faktor tersebut di antaranya adalah faktor internal dirinya, faktor lingkungan dan faktor yang terkait dengan strategi ataupun cara yang dilakukannya.

Faktor internal dan keadaan diri pemimpin merupakan faktor utama yang akan menentukan gayanya dalam memimpin. Diperlukan waktu lama untuk menjadikan seseorang memiliki keberanian. Menjadi pemberani itu adalah modal buat seorang pemimpin yang tidak terjadi dengan sendirinya.

Akan tetapi, modal tersebut haruslah di'barengi' dengan nilai-nilai lain yang penting bagi seorang pemimpin. Nilai-nilai seperti menghargai orang lain, keinginan untuk terus berkembang dan integritas yang tinggi merupakan nilai yang harus dipupuk terus.

Terkadang keberanian seorang pemimpin dapat memiliki konotasi yang negatif. Hal ini dikarenakan perilaku berani cenderung mengarah kepada "agresif" atau perilaku yang "destruktif". Untuk itu tantangan bagi pemimpin agar dapat dengan bijak menunjukkan keberaniannya. Pemimpin yang berani juga diharapkan mampu memperhatikan sisi-sisi kemanusiaannya dalam menjalankan kepemimpinannya.

Pemimpin yang berani tidak lepas dipengaruhi oleh faktor lingkungan di mana dia di’besar’kan. Lingkungan menjadi bagian penting dari seorang pemimpin agar tumbuh dan memiliki keberanian. Dukungan dari orang-orang disekitarnya akan menjadi energi baginya dan dapat menambah keberanian dalam menjalankan perannya. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mendapat dukungan dari orang-orang yang dipimpinnya.

KARAKTER PEMIMPIN

Lucinda Everet (2008) dalam “Courageous Leader” mengemukakan beberapa karakter untuk menjadi sosok pemimpin yang berani.

Pertama adalah authenticity.  Seorang pemimpin harus dapat menyampaikan kebenaran dengan sungguh-sungguh tentang dirinya dan juga situasi yang tengah dihadapinya. Kesungguhan yang dimiliki pemimpin akan mampu membantunya saat menghadapi situasi ataupun kondisi yang menuntut keberaniannya.

Kedua adalah persistence. Keberanian pemimpin perlu secara terus menerus diupayakan dengan baik. Agar segala visi dan misinya dapat tercapai. Tanpa adanya ketekunan dan usaha optimal dalam menjalankan setiap tugas dan aktivitasnya maka tujuan yang hendak dicapai sulit untuk diraihnya. Dan hal ini dapat berdampak bagi seluruh organisasi yang dipimpinnya.

Ketiga adalah bravery. Keberanian adalah melakukan sesuatu yang memang perlu untuk dikerjakan tanpa rasa takut dan khawatir. Pemimpin yang berani harus menghilangkan perasaan-perasaan yang dapat menghambat keinginannya untuk meraih tujuan yang diharapkannya.

Namun keberanian seorang pemimpin perlu diawasi dan mempertimbangkan risiko-risiko yang kelak dapat dihadapinya.  Tidak mudah untuk dapat mempertanggungjawabkan hal-hal yang dapat timbul karena keberanian yang tak terkendali.

Keempat adalah humility. Kerendahan hati seorang pemimpin menjadi faktor penyeimbang saat menunjukkan keberaniannya. Tanpa kerendahan hati, maka keberanian pemimpin cenderung akan menjadi  sikap angkuh dan sombong.

Bila hal tersebut terjadi maka dia akan menghadapi banyak kesulitan dalam berinteraksi dengan dirinya dan juga dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Salah satu kesulitan yang terjadi adalah antipasti dari orang-orang yang dipimpinnya sehingga dapat menghambat keberlangsungan suatu organisasi atau insititusi. Untuk itu seorang pemimpin perlu mawas diri saat berada di puncak kepemimpinannya.

Karakter ke lima pemimpin yang berani adalah vitality. Pemimpin harus memiliki vitalitas yang optimal dalam memimpin. Vitalitas seorang pemimpin menjadi sumber semangat dan menjadikannya sosok yang memiliki antusias. Menjadi berani perlu didukung oleh semangat dan antusias pemimpin, dan perlu juga kemampuan menularkan kedua hal tersebut pada orang-orang yang ada di sekitarnya.

Keenam adalah curiosity. Keberanian pemimpin perlu dilengkapi dengan kemampuan untuk mencari tahu hal-hal apa yang akan diperjuankannya. Keberanian tidak berarti tanpa pertimbangan yang tepat. Tanpa pengetahuan dan keingin tahuan pemimpin maka keberanian yang akan disampaikan menjadi sia-sia dan tanpa makna.

Oleh karena itu, pemimpin yang berani haruslah memiliki kemampuan untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi. Rasa ingin tahu yang kuat akan mampu memberikannya kesiapan untuk menghadapi setiap situasi.

Keberanian seorang pemimpin bukanlah semata-mata untuk melaksanakan kepentingan dan keinginan pribadinya. Akan tetapi, keberanian yang ditunjukkan oleh pemimpin haruslah dipahami dan dirasakan oleh orang-orang yang dipimpinnya bahwa apa yang dilakukan tersebut adalah sesuatu yang benar.

Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa kekuatan atau power yang menjadikannya berani, harus dapat digunakan secara tepat dan bijak. Keberanian pemimpin perlu disertai cara dan strategi yang dapat memberikan manfaat buat instiitusi dan orang-orang yang dipimpinnya. Memperhatikan kepentingan orang-orang yang ada di sekitar dan menghargai orang lain itulah keberanian seorang pemimpin yang sesungguhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Fatchiah E Kertamuda, Dosen Psikologi Universitas Paramadina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper