Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka menumbuhkan semangat berbagi menjelang tahun baru, perusahaan konsultan manajemen, Proxsis Group menggandeng komunitas anak jalanan Charity of Children Education menyelenggarakan EduFun: Come and Share.
Acara yang digelar Sabtu (28/12) tersebut merupakan program CSR perusahaan yang dibalut dalam konsep outing bersama puluhan anak-anak jalanan dan pemulung sehingga terjalin rasa kebersamaan antara karyawan dan keluarga, bersama anak-anak kurang mampu.
Owner Proxsis Group Rudi Maulana mengatakan program tersebut memang baru kali pertama dilaksanakan oleh perusahaan, tetapi pihaknya telah berkomitmen untuk menggelar secara rutin program tersebut sebagai wujud rasa sosial dan kepedulian perusahaan terhadap sesama.
Oleh karena itulah, perusahaan mengajak seluruh karyawannya untuk menyisihkan sebagian dana yang mereka miliki untuk berperan aktif dalam acara tersebut sehingga merasakan nikmatnya berbagi.
“Konsep kami memang tidak sekedar memberi dalam bentuk materi saja tetapi juga outing yang mengedepankan kebersamaan sehingga menumbuhkembangkan jiwa sosial para karyawan,” ucapnya.
Rudi juga mengungkapkan rasa salutnya kepada komunitas CCE yang sudah mendedikasikan hidup mereka untuk mendidik anak-anak pemulung. Tidak sedikit dari anak-anak tersebut yang berprestasi baik dalam pendidikan formal maupun non formal.
“Dibandingkan dengan CCE, apa yang kami berikan tidak ada apa-apanya. Karena CCE sudah mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak ini. Sedangkan kita, hanya untuk mengeluarkan sebagian uang saja masih ada yang berkeluh kesah. Rasa sosial ini yang seharusnya dapat lebih ditimbulkan lagi,” tuturnya.
Komunitas CCE pertama kali dibentuk pada 15 September 2012 dari kumpulan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas dan fakultas yang berbeda di Jakarta. Saat ini CCE memiliki sekitar 65 anak didik yang mayoritas merupakan anak-anak pemulung.
Di tengah pemukiman pemulung yang berserakan sampah itulah mereka membuat rumah panggung kecil berukuran 3x5 meter sebagai sarana belajar adik-adiknya. Selain mewadahi anak-anak pemulung untuk belajar, mereka juga mengadakan kelas kewirausahaan sebagai sarana mata pencaharian.
“Mereka itu seperti bintang yang masih tertutup debu. Karena mereka memiliki kualitas dan potensi yang sangat tinggi, hanya saja belum terasah. Kami ingin mendukung dan mengasah kualitas mereka sehingga termotivasi menggapai cita-citanya,” ujar Agustina Dwi, salah seorang pengurus CCE.