Bisnis.com, JAKARTA--Bersolek sekaligus tampil dengan gaya trendi tak hanya didominasi oleh kaum perempuan. Saat ini, banyak pria yang menaruh perhatian lebih pada penampilan mereka, khususnya rambut.
Merujuk dari kebutuhan tersebut, saat ini banyak bermunculan salon khusus pria [barbershop]. Layaknya salon untuk wanita, barbershop juga menawarkan konsep yang nyaman, bersih, serta menyediakan layanan potongan rambut sesuai dengan gaya terkini.
Sayangnya, tak semua barbershop yang berlokasi dekat dengan kawasan permukiman. Tempat potong rambut khusus kaum adam yang berkualitas kebanyakan dibangun di dalam pusat-pusat perbelanjaan.
Jakub Nurtjahyo, 46, melihat hal ini sebagai sebuah peluang bisnis. Berawal dari tidak tersedianya barbershop di kawasan padat penduduk, Jakub mendapat ide membuka salon khusus kaum adam.
Sebelum membuka barbershop, Jakub mengamati mahahsiswa pria yang berkuliah di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
"Saya memperhatikan gaya mahasiswa dan menemukan fakta kalau model rambut mereka hampir mirip dan tak terlalu aneh," ungkap pria yang sudah tinggal di Jakarta sejak 1987 ini.
Atas dasar hal tersebut, Jakub akhirnya memberanikan diri untuk terjun ke bisnis ini. Bermodalkan uang Rp30 juta, pria yang mengambil jurusan teknik kimia tersebut membangun Lanang Barbershop pada 2007. Gerai pertama Lanang Barbershop terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat.
Kebiasaan pria untuk bercukur di salon, menurut Jakub, berbeda dengan kebiasaan pelanggan perempuan.
Jika perempuan senang berlama-lama melakukan beragam perawatan, kaum adam justru ingin layanan yang ringkas dan praktis. Itulah sebabnya, Jakub menawarkan konsep yang unik bagi pelanggannya.
"Pria ingin proses potong rambut yang simpel, praktis, tetapi sesuai keinginan mereka. Oleh karena itu, saya tawarkan konsep potong tanpa cuci rambut.
Nah, sisa rambut konsumen akan kami vakum agar benar-benar bersih. Alasan lainnya agar Lanang memiliki perbedaan dengan barbershop pada umumnya," katanya.
Jakub menuturkan, banyak konsumen yang merasa risih dengan konsep vakuum rambut tersebut.
Namun, seiring waktu berjalan justru mereka senang dengan layanan yang diberikan Lanang Barbershop. Mereka juga bisa langsung melanjutkan aktivitas selepas bercukur.
Berkat konsep vakum rambut dan tampilan salon yang rapi dan bersih, Lanang Barbershop mulai kebanjiran konsumen. Meskipun awalnya Jakub hanya membidik mahasiswa, pelanggan salonnya justru datang dari berbagai kalangan.
"Konsumen kami mulai dari anak kecil sampai kakek-kakek. Saya cukup terkejut karena ini di luar ekspetasi. Pasar salon pria ternyata bisa seluas ini," tambahnya.
Tanpa pikir panjang, Jakub pun mulai membuka gerai kedua di bilangan Jelambar, yang disusul dengan tiga cabang lainnya.
Semua cabang tersebut berlokasi di Jakarta Barat. Bahkan, untuk memperluas jangkauan Lanang Barbershop, Jakub menawarkan pola kemitraan bagi masyarakat umum berminat.
Semakin meningkatnya jumlah konsumen yang mencukur rambut mereka di Lanang Barbershop membuat pundi-pundi rupiah Jakub semakin tebal.
Setiap bulan, salon pria miliknya kedatangan sekitar 600-an pelanggan. Jika dikalikan dengan ongkos cukur rambut sebesar Rp15.000 -- Rp25.000.
Berkat kepiawannya membaca peluang dan tawaran konsep yang unik, Jakub telah menuai buah kesuksesan dari bisnis salon pria.
Ke depannya, Jakub tetap yakin bisnis salon pria akan terus tumbuh dan berkembang.