Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendulang Untung dari Kreasi Tas Tenun Ikat

Selain memiliki ratusan suku bangsa dan bahasa, Indonesia juga menyimpan banyak varian tekstil bermotif cantik. Salah satu kain tradisional yang memiliki potensi bisnis yang tinggi adalah tenun ikat.

Bisnis.com, Jakarta - Selain memiliki ratusan suku bangsa dan bahasa, Indonesia juga menyimpan banyak varian tekstil bermotif cantik. Salah satu kain tradisional yang memiliki potensi bisnis yang tinggi adalah tenun ikat.

Jika dulu tenun ikat hanya digunakan sebagai selendang atau bawahan, kini banyak pelaku usaha yang mengkreasikan motif tenun ikat menjadi beragam aksesori yang modis. Kain bercorak unik dan berwarna cerah tersebut kini tak lagi dipandang sebagai barang kuno yang ketinggalan zaman.

Besarnya potensi bisnis kain tradisional dirasakan oleh Parinatra Candrarka Nugraha (Prika) dan Bagus Galih Hastosa (Galih). Pemilik merek Manikan tersebut memproduksi tas yang terbuat dari tenun ikat Bali sejak 2011.

Prika dan Galih sengaja menggunakan kain yang populer dengan sebutan endek tersebut sebagai identitas bisnisnya.

“Tenun ikat Bali biasanya hanya dipakai saat upacara keagamaan. Padahal motifnya sangat bagus dan unik. Dari situ, kami terpikir memaksimalkan potensi kain ini menjadi sesuatu yang bisa dipakai sehari-hari,” ujar Prika.

Kain memang identik dengan bisnis pakaian. Sayangnya, pemain di usaha fesyen sangat banyak. Berkaca dari hal itu, mereka lantas terpikir memproduksi aksesoris yaitu tas. Mengusung konsep modern-etnik, Prika dan Galih pun mulai mendesain tas untuk anak muda.

Meskipun saat ini banyak beredar kain ikat yang dicetak (print), mereka tetap setia menggunakan kain warisan nenek moyang.

“Selain berbisnis, kami juga ingin mempopulerkan kain khas tempat kami dilahirkan. Makanya, kami menggandeng perajin endek dari Gianyar, Bali,” kata Prika.

Kendati begitu, Prika tidak memproduksi tas Manikan di Bali. Dia justru menggunakan jasa perajin tas di Bandung, Jawa Barat. Alasan dia memilih Bandung tak lain karena kota ini memiliki banyak vendor dan variasi bahan tas.

“Biaya produksi di Bandung lebih murah ketimbang di Bali. Saya pun lebih mudah mengecek karena sedang kuliah di Bandung,” ujar mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung ini.

Meskipun mengusung kain tradisional sebagai identitas, Manikan juga berkreasi dengan bahan-bahan lain misalnya kulit dan kanvas.

Model yang dihasilkan pun beragam, mulai dari tas untuk perempuan (tote bag), tas ransel, hingga dompet. Kombinasi antara tenun ikat Bali, kanvas, dan kulit membuat tas terlihat elegan dan modern. Prika mengaku, saat ini dia dan rekannya telah memproduksi puluhan model tas.

Banyaknya variasi model tas Manikan berbanding lurus dengan tingginya permintaan konsumen. Prika menuturkan, ketika awal produksi dia hanya memproduksi 20 tas per bulan. Kini, dia bisa memproduksi sekitar 100—150 tas setiap bulannya.

Tas-tas tersebut dipasarkan melalui media sosial. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan beberapa pihak yaitu toko retail modern dan toko-toko aksesoris offline di Bali dan Malaysia.

Prika dan Galih juga menggaet fashion blogger Indonesia untuk memperkuat citra tas Manikan. “Sasaran kami adalah anak muda, khususnya kaum hawa, yang suka fesyen,” tambahnya.

Prika dan Galih mematok harga tas modern-etnik tersebut sesuai model. Harga tas dimulai dari Rp175.000—Rp450.000. Prika mengaku, margin keuntungan yang diraih mencapai 40%.

Menurut Prika, potensi bisnis kreatif dengan label kain tradisional sangat potensial. “Permintaan konsumen sangat tinggi. Produksi tas saat ini belum bisa memenuhi semua konsumen. Makanya, kita sering produksi ulang model-model yang populer.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler