Bisnis.com, Jakarta - Diana N. Chandra termasuk salah satu sosok jeli dan kreatif yang merambah bisnis sepatu berhak tinggi atau high heels.
Berkreasi tanpa batas dan jeli melihat peluang dijadikan prinsip berbisnis Diana N. Chandra, perempuan berhijab yang mengawali bisnis sepatu DNC Shoes pada 2008 silam.
Awalnya, Diana hanya memproduksi sepatu hak datar atau flat shoes dengan aneka model.
Meski alas kaki buatannya mendapat respons positif, banyak konsumen yang meminta dibuatkan model sepatu hak tinggi alias high heels.
“Karena permintaan konsumen, saya meluncurkan model hak tinggi sejak tiga tahun lalu,” tutur Diana.
Diana mendesain sepatu-sepatu hak tinggi berdasarkan fungsi.
Tak heran, dia lebih senang memproduksi sepatu hak tinggi jenis wedges dan platform.
Meskipun haknya cukup tinggi, bentuk bagian bawah sepatu yang datar membuat kaki konsumen nyaman. Tinggi haknya berkisar antara 5cm - 15cm.
Agar makin nyaman, Diana menggunakan material spons atau kayu khusus untuk wedges dan platform untuk hak sepatu.
“Hak tersebut kami lapis dengan bahan kulit sintetis, bahan katun, kain songket, hingga beludru,” ujarnya.
Model sepatu DNC Shoes kebanyakan bertema kasual dan feminin yang cocok untuk anak muda.
Karena bisa membuat tinggi dan tetap nyaman dipakai, konsumen DNC Shoes pun tak terbatas usia.
“Konsumen saya rata-rata mahasiswa dan perempuan muda. Namun, tak jarang ada anak umur belasan tahun yang ingin pakai. Karena walaupun sepatu hak, tetapi dia tak akan merasa sakit atau pegal ketika memakai sepatu untuk jalan-jalan,” cetus Diana.
Ia memproduksi sepatu-sepatu hak tinggi nan kasual tersebut di bengkel atau workshop di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat.
Untuk menghasilkan 200 hingga 300 pasang sepatu tiap bulan, Diana dibantu oleh 12 orang perajin.
Setelah jadi, sepatu-sepatu tersebut dipasarkan melalui toko online www.dncshoes.net, media sosial, dan sistem konsinyasi ke beberapa toko yang berlokasi di Bandung.
Hasilnya, permintaan sepatu jenis wedges dan platform buatan Diana pun terus meningkat.
Diana menjual sepatu-sepatu buatannya mulai dari Rp200.000 sampai Rp500.000.
Margin keuntungan yang didapat dari tiap pasang sepatu berkisar 30% hingga 40%.
Dia mengaku, saat ini persaingan di bisnis sepatu perempuan cukup ketat.
Oleh karena itu, dia dituntut menghasilkan model-model terbaru yang cocok dengan tren dan selera konsumen saat ini.
Namun demikian, prospek usaha sepatu hak tinggi, khususnya wedges dan platform, masih terbilang cerah.
Ditanya soal target ke depan, Diana mengaku ingin memproduksi tas perempuan.
“Sekarang sepatu buatan saya sudah banyak yang tahu. Makanya, saya tertarik untuk membuat diferensiasi produk yaitu tas. Semoga konsumen bisa suka dengan produk tas-tas yang akan saya produksi.”