Bisnis.com, JAKARTA -- Bisnis perlengkapan untuk kegiatan di luar ruangan (outdoor) kian menjanjikan. Pasarnya kini tak hanya pecinta alam, tetapi berkembang ke masyarakat umum. Untung yang bisa digarap tak kalah menggiurkan.
Salah satu alasan untuk memakai perlengkapan khusus aktivitas di luar ruangan adalah beratnya medan. Untuk menjalani kegiatan ini, tak jarang masyarakat harus menerobos berbagai jenis kondisi jalan. Mulai dari bebatuan, semak-belukar, pasir, sungai, hingga lumpur. Tak heran, produsen outdoor equipment harus membuat produksi supaya bisa bertahan di segala medan.
Dody dan Yayat sangat memperhatikan kualitas bahan baku dan pengerjaan kala memproduksi sendal gunung Sabertooth. Sol sendal terbuat dari karet agar konsumen tidak mudah terpeleset. Sedangkan permukaannya dari bahan spons yang kuat, empuk, dan cepat kering.
Lebih lanjut, Dody mengatakan kekuatan sendal gunung bukanlah di sol, permukaan, atau tali. Faktor yang membuat sendal kuat dan awet ada di lem. Oleh karena itu, Sabertooth menggunakan proses pemanasan agar masing-masing elemen bisa menyatu erat. Untuk menyelesaikan produk sendal gunung, Dody dan Yayat dibantu oleh 12 orang perajin. Sabertooth kini menghasilkan 4.000—5.000 pasang sendal setiap bulan.
Untuk model, menurut Dody, dia banyak melihat referensi dari model sendal gunung yang sudah ada. Namun demikian, dia mengaplikasikan sebuah teknologi khusus di sendal buatannya. “Kami mengaplikasikan teknologi champer sole, yaitu lekukan pada sisi sandal yang ergonomis sehingga sandal terasa lebih nyaman,” tambahnya. Sabertooth kini telah mengeluarkan dua generasi sandal yaitu X1 dan X2 yang terdiri dari 70 model.
Senada dengan Dody, Cecep sangat memperhatikan detail saat proses produksi. Jika sebelumnya dia menyerahkan proses produksi ke penjahit lain dengan sistemmakloon, kini Cecep memiliki tim sendiri yang terdiri dari 10 orang penjahit. Cecep kini bisa memproduksi 1.000 buah jaket, celana, dan tas setiap bulan.
Standar jaket, celana, dan tas untuk outdoor harus tahan hujan dan cuaca ekstrim. Oleh karena itu, Cecep tak sembarangan memilih bahan untuk produknya. Dia memakai tiga jenis bahan pembuat jaket, yaitu bahan anticuaca ekstrim (wheather proof), bahan antiair (water proof), dan bahan untuk cuaca di luar ruangan (windbreaker). Sedangkan tas terbuat dari bahan cordura. Bahan-bahan tersebut rata-rata merupakan produk impor.
Selain menggunakan bahan berkualitas, Cecep juga mengaplikasikan sebuah teknologi pada saat proses produksi. “Walaupun bahan tak tembus, air sering masuk melalui sela-sela jahitan. Agar tak tembus air saya aplikasikan teknologi sealing tape. Jadi, setelah selesai dijahit, kami merekatkan jahitan tersebut,” kata Cecep.
Melihat detail produksi perlengkapan outdoor, Cecep mengakui bahwa salah satu elemen penting dari proses produksi adalah sumber daya manusia. Saat ini sulit sekali mendapatkan orang yang bisa mengerjakan produksi secara detail. Itulah sebabnya, selain menjaga perajinnya, dia juga turun langsung untuk mengontrol kualitas produk-produk Zebra Wall.
Di sisi lain, menurut Dody, tuntutan menghasilkan produk berkualitas dan tahan lama ternyata menjadi pisau bermata dua. “Banyak orang salah kaprah bahwa produk untuk outdoor, misalnya sendal, itu pasti kuat dan tahan lama. Menurut saya, hal itu kurang benar. Semua tergantung pemakaian konsumen. Kami hanya mencoba memproduksi produk berkualitas,” kata Dody.