Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Syal Sepak Bola, Disukai Suporter Dalam dan Luar Negeri

Salah satu pebisnis yang sukses meraih untung dari bisnis ini adalah Arief Wisuda. Pemuda berusia 25 tahun ini memproduksi syal rajut, topi kupluk, dan bendera tim sepak bola sejak 2010.nn

Bisnis.com, JAKARTA - Banyaknya jumlah penggemar sepak bola di Indonesia dibidik pelaku usaha sebagai peluang bisnis.

Salah satu pebisnis yang sukses meraih untung dari bisnis ini adalah Arief Wisuda. Pemuda berusia 25 tahun ini memproduksi syal rajut, topi kupluk, dan bendera tim sepak bola sejak 2010.

Latar belakang Arief menekuni bisnis ini lantaran besarnya peluang yang bisa digarap.

“Penggemar sepak bola di Indonesia terbilang fanatik. Selain menyaksikan laga pemain idola, mereka juga ingin memiliki atribut bertema sama. Makanya, saya memberanikan diri terjun ke bisnis ini,” ujar pria pemilik merk Syal Suporter ini.

Arief memproduksi syal-syal klub raksasa Eropa. Beberapa contohnya, a.l. AC Milan, Inter Milan, Barcelona, Real Madrid, Manchester United dan Liverpool.

Dia juga mengeluarkan syal bergambar bendera negara untuk memeriahkan gempita Piala Dunia 2014.

Selain menjual syal berlogo klub Eropa dan bendera tim nasional, dia juga melayani pembuatan desain sesuai pesanan konsumen (custom design).

Untuk mendapatkan desain khusus tersebut, konsumen harus menunggu sekitar 2 - 3 minggu. Biasanya, pengguna layanan ini datang dari kalangan penjual dan komunitas penggemar sebuah klub sepak bola.

Arief memasarkan produknya di toko miliknya di Kediri, Jawa Timur dan melalui situs usahanya.

Dia memilih membuka toko di dunia maya lantaran ingin memperluas pasar.

Strategi ini ternyata berhasil. “Beberapa kali saya mendapat order dari konsumen luar negeri. Mereka berasal dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, bahkan Italia,” ujar penggemar Liverpool ini.

Produk Syal Suporter dijual dengan harga bervariasi. Satu syal dibanderol mulai dari Rp30.000 - Rp150.000. Harga tersebut disesuaikan dengan kerumitan desain dan jenis bahan yang digunakan.

Dari bisnis ini, dia bisa mendapat untung bersih sekitar 25%—30%.

Arief memproduksi Syal Suporter melalui dua teknik. Dua teknik merajut sudah pasti menghasilkan kualitas produk yang berbeda. Selain lebih berkulitas, proses pengerjaan pun lebih cepat. Bahkan, dia mengklaim kualitas rajutan mesin sesuai dengan standar ekspor.

Seiring waktu, bisnis rajutan milik Arief terus berkembang.Peningkatan ini terlihat dari naiknya kapasitas produksi.

Jika sebelumnya hanya menghasilkan 200 lembar syal, kini dia berhasil memproduksi 500 lembar syal sepak bola setiap bulan.

Jumlah tersebut belum termasuk produk topi kupluk dan bendera klub dan negara yang jumlahnya menyentuh 300 buah.

Kendati kapasitas produksi terus meningkat, Arief tak menampik persaingan di bisnis ini cukup ketat.

Namun demikia, dia tak gentar dan tetap fokus menjalankan bisnis.

“Cara bertahan di bisnis ini adalah mempertahankan kualitas. Selain itu, kita juga harus memberikan servis prima ke konsumen,” ujar Arief.

Soal peluang, Arief  optimistis kue keuntungan yang bisa dinikmati di bisnis atribut suporter sangat besar.

Untuk bisa menikmatinya, produsen tak hanya fokus pada produksi, tetapi juga harus jeli melihat peluang.

“Bisnis yang pernik-pernik sepak bola tergantung momentum. Produsen harus mengikuti perkembangan jadwal dimulainya liga atau gelaran akbar sepak bola. Oleh karena itu, produsen harus cermat menghitung kapan mereka harus memproduksi dan menjual produk ke konsumen,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper