Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Klien Kirim Hantaran, Pesanan Boks Serba Guna Melonjak

Berbagai jenis produk misalnya, boks tissu, tempat parsel, wadah kosmetik, hingga file holder menjadi produk andalan Creata saat ini. Kendati tinggal di Jakarta, Wawan mengaku di tak memproduksi boks-boks tersebut di Ibu Kota.
Wawan juga memiliki keinginan memproduksi aneka pernik-pernik atau aksesori untuk menghias sebuah pesta pernikahan. /BISNIS.COM
Wawan juga memiliki keinginan memproduksi aneka pernik-pernik atau aksesori untuk menghias sebuah pesta pernikahan. /BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai jenis produk misalnya, boks tissu, tempat parsel, wadah kosmetik, hingga file holder menjadi produk andalan Creata saat ini. Kendati tinggal di Jakarta, Wawan mengaku di tak memproduksi boks-boks tersebut di Ibu Kota. Oleh karena itu, dia bekerja sama dengan perajin di Yogyakarta dan Tasikmalaya.

Alasan Wawan memproduksi di dua tersebut terkait ketersediaan bahan baku dan sumber daya manusia. “Saya punya 1 orang kepercayaan di Yogyakarta. Ketika ada order dari kosumen, dia akan mengoordinir tenaga tambahan untuk memproduksi pesanan berbahan dasar mendong,” ujar lulusan salah satu kampus ekonomi di Jakarta ini.

Selain Yogyakarta, dia juga bekerja sama dengan produsen asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia menggunakan jasa produsen tersebut jika pesanan konsumen berjenis vinil. Wawan mengklaim mampu menekan biaya produksi berkat kerja sama dengan produsen di Tasikmalaya lantaran jaraknya lebih dekat denga Jakarta.

Lebih lanjut, Wawan menuturkan bahan natural memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Meski tampilannya unik, bahan natural memiliki umur yang lebih pendek, tidak tahan air, dan mudah terserang jamur. Di sisi lain, bahan vinil cenderung tahan air, jamur, dan mampu memberi kesan boks premium.

“Bahan baku rangka karton, serat natural, dan vinil mudah didapatkan di pasar. Oleh karena itu, saya merasa hampir tidak ada kendala untuk proses produksi,” katanya.  

Meski bekerja sama dengan perajin, Wawan dan Desi tetap mempertahankan desain sendiri. Alhasil, Desi mencoba mencari inspirasi desain yang sedang tren dan digemari masyarakat.

BIDIK HOTEL DAN TOKO

Wawan memasarkan produk boks Creata ke berbagai pihak. Awalnya, dia memperkenalkan boks berserat natural dan vinil tersebut ke beberapa teman. Ternyata, teman-temannya tertarik memesan. Bisnis Creata pun menjadi besar berkat promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).

Setahun setelah merintis bisnis ini, Wawan mendapat tawaran untuk memasok barang ke salah satu toko modern di Jakarta dan sempat mengekspor produknya ke Perancis. Namun, dia tak melanjutkan proses ekspor lantaran minat konsumen lokal akan produk ini terus meningkat.

“Mengurus ekspor itu ternyata cukup rumit. Selain harus menyiapkan modal besar, untung yang didapat pun tidak banyak. Makanya, kami putuskan untuk tidak mengekspor lagi dan fokus ke pasar lokal,” katanya.

Wawan tidak menyasar pasar ritel, tetapi level perusahaan. Untuk itu, dia menjalin relasi dengan pihak hotel-hotel berbintang dan toko kue di kawasan Jabodetabek. Dia menyasar kalangan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut dia, pihak hotel butuh aksesori untuk mempercantik interior dan toko selalu butuh mengirim parsel atau hantaran bagi konsumennya.

Lantaran kebutuhan klien berbeda-beda, Wawan bisa menyesuaikan dimensi dan desain produk boks sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk mendapatkan barang yang diinginkan, konsumen menunggu sekitar 1—1,5 bulan untuk proses produksi.

Wawan mengaku bisnis produk boks ini kerap mengalami naik turun. Menurut dia, permintaan konsumen naik secara siginifikan menjelang bulan puasa, Lebaran, dan Natal. “Penjualan menjelang bulan puasa menyumbang sekitar 50%—60% dari omzet tahunan. Kapasitas produksi bisa mencapai 500—2.000 produk,” katanya.

Harga produk boks dari serat natural dan vinil dibanderol Rp50.000—Rp200.000 per buah. Margin keuntungan yang dihasilkan dari bisnis ini berkisar 10%—20%. 

TERUS BERINOVASI

Seiring berjalannya waktu, peta persaingan di bisnis aneka produk boks semakin sengit. Hal inilah yang dirasakan oleh Wawan. Meski pernah merasakan masa jaya sekitar 2006—2008, dia kini merasa penjualan terus menurun lantaran banyaknya pemain baru yang menawarkan produk serupa.

“Selain banyak kompetitor baru, sekarang banyak bermuncullan produk boks dari bahan karton yang dicetak dengan mesin [printing]. Konsumen lebih memilih produk boks printing karena harganya lebih murah,” ujarnya.

Berangkat dari hal itu, Wawan dan Desi mulai mencari alternatif produk lain. Alasannya tentu untuk mempertahankan bisnis Creata di tengah persaingan yang makin sengit.

Setelah mengamati tren pasar dan peluang bisnis, mereka menemukan bisnis yang sedang berkembang saat ini terkait dengan pernik-pernik pernikahan. Oleh karena itu, sejak beberapa bulan silam dia mulai memproduksi boks untuk hantaran pernikahan atau seserahan.

“Potensi berbisnis produk-produk yang berkaitan dengan pernikahan cukup potensia. Setiap hari pasti ada orang yang akan melangsungkan pernikahan. Sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia, mereka juga akan membutuhkan boks untuk menyimpan aneka seserahan,” katanya.

Boks seserahan tersebut dibuat berbeda dengan kotak Creata pada umumnya. Agar konsumen tertarik, dia membuat aneka kotak berdesain premium dan cantik. Untuk rangka, dia menggunakan bahan kayu. Adapun, untuk aksen di bagian luar, Wawan memoles kotak-kotak nan cantik tersebut dengan wallpaper.

Selain berbeda produk, konsep penjualan yang ditawarkan juga tak sama. Jika sebelumnya semua produk Creata dijual putus, Wawan menawarkan skema pembelian dan penyewaan produk boks seserahan kepada konsumen. “Boks seserahan itu biasanya tak terpakai setelah acara pernikahan. Bagi pengantin yang anggarannya terbatas bisa menyewa saja,” katanya.

Lebih lanjut, Wawan juga memiliki keinginan memproduksi aneka pernik-pernik atau aksesori untuk menghias sebuah pesta pernikahan. Beberapa prodok yang sedang dipersiapkan a.l. meja sudut, vas, boks, bingkai foto, dan lainnya.

Soal peluang, dia mengakui kesempatan untuk meraih keuntungan dari bisnis boks masih besar. Kendati demikian, pelaku usaha harus bisa menawarkan produk inovatif supaya masyarakat tak jenuh. Oleh karena itu, dia mengeluarkan produk boks seserahan dan menyasar pasar yang lebih fokus.

“Kebutuhan masyarakat akan wadah atau boks akan terus ada. Namun, kompetitornya cukup banyak. Jika ingin terjun ke bisnis ini, pelaku usaha harus mampu menawarkan desain-desain yang kreatif, inovatif, dan berbeda dengan desain yang ditawarkan kompetitor,” kata Wawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper