Gelar Pasar Indonesia, Bank Mandiri Targetkan 100.000 Pengunjung

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Mandiri kembali menggelar pameran produk usaha kecil menengah (UKM) bertajuk Pasar Indonesia 2014. Pameran ini diikuti oleh lebih dari 200 pelaku UKM mode dan kuliner binaan Bank Mandiri.

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan pameran Pasar Indonesia digelar untuk mengembangkan potensi, khususnya UKM yang bergerak di sektor industri kreatif.

Dia menargetkan jumlah pengunjung Pasar Indonesia tahun ini mencapai 100.000 orang. "Target transaksi berkisar Rp6 milyar--Rp8 milyar pada tahun ini," ujarnya disela-sela konfrensi pers Pasar Indonesia, Rabu (22/10).

Selain mengembangkan potensi UKM, Pahala mengatakan tujuan utama pameran Pasar Indonesia adalah membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri kreatif.

Keterbatasan akses pasar merupakan salah satu masalah yang cukup menghambat perkembangan bisnis UKM.

"Pada tahun-tahun sebelumnya pameran Pasar Indonesia selalu digelar di pusat-pusat perbelanjaan yang berbeda-beda guna menyasar konsumen yang beraneka ragam. Kami menghadirkan Pasar Indonesia di Jakarta Convention Center pada tahun ini," katanya.

Produk unggulan mitra Bank Mandiri yang ditampilkan antara lain Tenun Sutra Garut, Rumah Tenun Pusako Minang, Rumah Songket “ADIS”, Batik Solo dan Jepara, Batik Madura, Kain Tenun Bali, Kerajinan Perak Bali, Mutiara Lombok dan Kain
Jumputan Palembang.

Pengunjung juga akan disuguhkan kuliner Indonesia seperti bihun bebek Medan Suki, soto udang Galah, soto Ahri Garut, gulai kepala ikan RM Keluarga dan gudeg Yu Djum Yogyakarta.

Bank mandiri juga secara khusus akan menampilkan kain songket karya pengrajin Songket di Desa Ogan Ilir Palembang, yang dilatih dan didampingi dalam mengembangkan teknik sungkit dan limar selama 6 bulan.

Selain pameran produk kreatif, Pasar Indonesia juga menampilkan pagelaran busana dari desainer muda Indonesia, yakni Bazaaar Fashion Festival. para desainer muda Indonesia akan memperlihatkan kain dengan motif baru yang modern dengan tetap menggunakan teknik pengolahan batik klasik.

Beberapa desainer yang turut memeriahkan a.l. Ghea Panggabean, Adrianto Halim, Stephanus Hamy, Yongki Budisutisna dan Widhi Budimulya.