Bisnis.com, JAKARTA--Pengunduran diri Emirsyah Satar sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. rencananya akan dilakukan hari ini, Kamis (11/12/2014), mengakhiri karir di maskapai penerbangan pelat merah yang telah dilakoni selama 10 tahun.
Dikutip Bisnis dari laman resmi Garuda Indonesia, Emirsyah tercatat telah menjabat sebagai bos emiten berkode saham GIAA itu sejak Maret 2005.
Ekonom lulusan Universitas Indonesia pada 1985 itu lahir dari keluarga Minangkabau. Ayahnya berkarir sebagai diplomat, sehingga membuat Emirsyah kecil turut berpindah-pindah.
Pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 itu mengawali karirnya sebagai auditor di kantor akuntan Coopers & Lybrand Audit Firm pada 1983. Saat itu, dirinya masih tercatat sebagai mahasiswa. Dia juga pernah menyelesaikan program Diploma di Sorbonne University, Paris.
Setelah lulus dari UI, Emirsyah Satar kemudian bekerja sebagai bankir. Dia menjabat Assistant VP Corporate Banking Group Citibank NA tepatnya pada 1985.
Pindah dari Citibank, Emirsyah kemudian berlabuh menjadi bankir di Bank Danamon. Terakhir, dia menjabat sebagai wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada 2003-2005.
Sebelumnya, dia juga menjabat sebagai CEO/Managing Director Niaga Finance di Hong Kong, CEO/Managing Director PT Niaga Leasing Corporation di Jakarta, Presiden Direktur/CEO PT Niaga Factoring Corporation di Jakarta, dan General Manager-Corporate Finance Jan Darmadi Group.
Dia kemudian meninggalkan dunia perbankan dan berlabuh ke maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dia menjabat sebagai Direktur Keuangan GIAA sejak 2005.
"Saat saya masuk, kondisi Garuda mungkin 11-12 dengan Merpati sekarang," ujarnya saat berbincang dengan Bisnis pekan ini.
Tak lama berselang, Emirsyah didaulat sebagai bos di Garuda Indonesia dan menduduki posisi sebagai Direktur Utama. Bahkan, Emirsyah juga membawa Garuda sebagai perusahaan publik dengan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.
Saat ini, Emir juga menjabat sebagai Presiden Indonesia National Air Carriers Association (INACA), dan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Hubungan Kerja Sama Ekonomi Internasional, Anggota Board of Governors the International Air Transport Association (IATA) dan Chairman Association of Asia Pacific Airlines (AAPA).