Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universitas Budi Luhur Salurkan CSR ke Surabaya dan Madura

Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti merealisasikan salah satu program corporate social responsibility 2015 dengan mengadakan bakti sosial ke sejumlah yayasan di Surabaya dan Madura.
Universitas Budi Luhur. / www.budiluhur.ac.id
Universitas Budi Luhur. / www.budiluhur.ac.id

Bisnis.com, TANGERANG— Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti merealisasikan salah satu program corporate social responsibility 2015 dengan mengadakan bakti sosial ke sejumlah yayasan di Surabaya dan Madura.

Dalam keterangan resmi, Dosen Wawasan Budi Luhur Dwi Kristanto mengatakan program CSR ini dilaksanakan di empat tempat berbeda yakni Yayasan Bina Karya Tiara, Panti Trisna Werdha Yayasan Hargo Dedali, Yayasan Duafa As Sukur dan Yayasan Panti Asuhan Al-Wahyu.

“Yayasan Bina Karya Tiara merupakan lembaga yang memberdayakan penyandang cacat untuk membuat suvenir kemudian dijual kepada masyarakat,” ujarnya, Selasa (13/1/2015).

Menurutnya, dari sekitar 22 orang penyandang cacat yang dibina, yayasan ini dapat memproduksi suvenir seperti tas, taplak meja, tempat buku dan lainnya. Oleh karena itu, manajemen memutuskan memberikan bantuan berupa modal usaha serta membeli suvenir hasil produksi.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Universitas Budi Lubur Purwadi mengatakan Panti Trisna Werdha Yayasan Hargo Dedali menampung 75 orang jompo wanita.

Manajemen, ujarnya, memberikan bantuan dana dan makanan kepada pengelola serta para jompo. Menurutnya, dalam membiayai operasional harian, panti jompo ini mengandalkan sumbangan dari donatur serta dari keluarga masing-masing jompo dan diberlakukan sistem subsidi silang.

Bantuan serupa juga diberikan kepada Yayasan Duafa As-Sukur yang menyalurkan sumbangan dari para donatur ke 50 jompo dan kepada masyarakat miskin yang berprofesi seperti tukang becak dan tukang sapu yang berumur tua.

Adapun profil Yayasan Panti Asuhan Al-Wahyu yang juga mendapatkan bantuan dana merupakan pesantren yang menampung anak yatim piatu untuk disekolahkan. Pemilik pesantren tidak memungut biaya apapun kepada siswa-siswi untuk bersekolah.

“Hingga saat ini Yayasan Panti Asuhan Al-Wahyu memiliki kurang lebih 700 siswa,” ujar Purwadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper