Bisnis.com, JAKARTA--Mengerjakan tugas kantor di luar kantor mungkin menjadi impian banyak pekerja kantoran. Namun, sayangnya konsep kerja di luar kantor masih sulit diterapkan di Indonesia.
Mengutip survei yang dilakukan lembaga riset PWC Indonesia baru-baru ini menulis sekitar 80% tenaga kerja mulai tahun 2016 ke atas berasal dari generasi yang lahir tahun 1980-1995 yang diklaim memiliki apresiasi nilai dan preferensi sendiri bagaimana, di mana, dan kapan mereka bekerja.
Survei yang dilakukan di Asia, Eropa, dan Amerika itu juga mengatakan teknologi akan sangat mempengaruhi cara orang bekerja. Generasi kerja yang disebut dengan generasi milenia ini tidak yakin bahwa bekerja lebih dari 40 jam seminggu akan menaikkan posisi karir.
Ketika diminta pendapatnya, Presiden Direktur Biznet Networks Adi Kusma menuturkan di banyak tempat seperti di Eropa dan Amerika telah ada upaya menerapkan kerja di luar kantor. Namun, motode itu sejauh ini dinilai kurang berhasil karena tidak semua jenis pekerjaan dapat bekerja di luar kantor.
"Yang bisa kerja di luar kantor hanya profesi yang terkait dengan kreatifitas seperti arsitek, desain grafis, jurnalis dan bidang seni. Kalau untuk yang lain masih susah," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/3/2015).
Menurutnya, budaya kerja disetiap perusahaan sangat berbeda-beda dan itu sangat mempengaruhi semangat kerja. Selain itu tidak banyak perusahaan yang mau membayar mahal jika karyawannya bekerja sedikit.