Bisnis.com, JAKARTA--Sofa, karpet, gordyn serta springbed adalah furnitur yang ada hampir di setiap rumah tangga maupun perkantoran. Furnitur itu perlu dirawat secara berkala agar tidak berjamur atau berkutu. Namun pembersihannya tak bisa dilakukan dengan cara mencuci biasa agar tidak menimbulkan flek atau bau.
Perawatan perabotan yang susah-susah gampang tersebut ternyata dapat dimanfaatkan menjadi salah satu ceruk bisnis dengan potensi keuntungan yang menggiurkan. Salah satu yang jeli memanfaatkan peluang ini adalah Juned Indradilaga. Jasa cuci perabotan yang dia kembangkan di bawah bendera Freshsofa punya tagline “bring the freshness back”.
Juned mendirikan usahanya yang berlokasi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Awalnya dia diajak bergabung oleh salah satu rekannya yang lebih dulu mendirikan usaha serupa pada 2011.
Belakangan, usahanya pecah kongsi dan dia mulai menjalankan bisnisnya sendiri sejak 2012. Modal yang dia keluarkan saat itu sekitar Rp19 juta yang dia gunakan untuk membeli beberapa peralatan seperti vacum cleaner, sikat mesin untuk sofa dan sikat untuk karpet.
“Kita janjikan perabotan yang dicuci akan bebas bau, bebas jamur, bebas tungau. Kita tidak janjikan sampai bebas noda karena sama kayak mencuci baju tak semua noda bisa hilang, tapi paling tidak baju yang dicuci akan lebih bersih dan nyaman,” kata dia.
Teknik pencucian yang dia lakukan yakni dimulai dengan sedot debu dalam keadaan kering, kemudian perabotan dibasahi pakai sabun lalu disikat dengan mesin dalam keadaan basah. Setelah itu kembali dilakukan penyedotan hingga perabotan setengah kering lalu dikeringkan sambil diberi pewangi.
Dia menyediakan jasa cuci untuk berbagai jenis perabotan mulai dari aneka jenis sofa, karpet, gorden, maupun springbed dengan tarif yang berbeda-beda tergantung bahan, luas, dan kondisi perabotan yang hendak dibersihkan.
Cuci sofa standar dibanderol Rp50.000 per dudukan, sofa berbahan kulit sintetis Rp70.000 per dudukan, sedangkan sofa berbahan kulit asli Rp100.000. Cuci springbed harganya mulai dari Rp150.000 untuk ukuran single (tanpa dipan dan sandaran) hingga Rp250.000 untuk ukuran King.
Adapun untuk kursi kantor tarifnya bervariasi mulai Rp30.000 hingga Rp40.000. Karena variasi harga yang sangat beragam, Juned biasanya melakukan konsultasi dulu dengan pelanggannya.
Dia juga memasang minimum order yakni Rp350.000 untuk sekali pemanggilan ke rumah atau ke kantor. Tarif itu bisa digabungkan untuk beberapa perabotan, bahkan juga bisa digabungkan dengan pengguna jasa lain seperti tetangga dengan jarak maksimal 2 kilometer.
Soal harga, menurut Juned, tarifnya memang lebih mahal dibanding pelaku usaha lain. Namun dia percaya diri dengan tarif itu karena menurutnya ada keunggulan yang didapatkan pelanggan mulai dari segi kualitas cara kerja yakni kering lebih cepat dan juga garansi.
“Kita berikan garansi tiga hari berupa pengerjaan ulang jika setelah dicuci menimbulkan bau, flek, atau jamur,” kata dia.
Pasar yang diincar Juned mulai dari rumah tangga, perusahaan dan restoran. Agar mudah lebih menjangkau calon pengguna jasanya, dia berpromosi lewat situs freshsofa.com juga Instagram dan Twitter.
Kliennya berdatangan dari berbagai kalangan yang ada di Jakarta,Tangerang, Cikarang. Pemesanan datang dari klien mulai dari pemilik pent house, rumah-rumah elit, kantor, restoran, hingga salah satu kantor kementerian.
Normalnya, setiap bulan dia meladeni hampir 20 klien dengan pendapatan sekitar Rp20juta. Omzet itu melonjak tiga kali lipat saat musim banjir atau jelang hari raya.
Bisa dibilang masa-masa panen bisnis jasa cuci perabotan adalah saat banjir melanda. Banjir ibarat tamu rutin yang setiap tahun selalu menyapa penduduk di Jakarta dan sekitarnya.
“Kalau pas musim banjir bisa ramai sekali. Kemudian yang paling ramai itu jelang hari raya seperti Natal, Lebaran atau Imlek,” tuturnya.
Di luar masa-masa khusus itu sebenarnya pengguna jasanya tidak pernah benar-benar sepi. Bisnis jasa perabotan ini paling banyak dicari di kota besar, apalagi dengan tingkat hunian yang sangat tinggi seperti di Jakarta.
Pasarnya biasanya orang yang sedang merenovasi rumah atau kantor, orang yang melakukan perawatan rutin hingga kasus-kasus tertentu seperti ketika perabotan mereka dikotori hewan. Lazimnya, klien Juned selalu melakukan repeat order dengan tiap tiga bulan untuk kategori rumah tangga dan sekali sebulan untuk perkantoran yang tidak ada sirkulasi udara.