Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pendiri Brand Mewah Loro Piana yang Diduga Eksploitasi Buruh

Pendiri Loro Piana, merek barang mewah yang diduga melakukan eksploitasi kepada karyawan pabriknya meski harga produknya selangit.
Store Loro Piana/loropiana.com
Store Loro Piana/loropiana.com

Bisnis.com, JAKARTA - Brand barang mewah di bawah manajemen LVMH, Loro Piana SpA mendapat tuntutan dari Pengadilan Milan imbas dugaan eksploitasi karyawan. 

Mengutip The Japan Times, pengadilan setempat menyatakan bahwa label milik LVMH yang terkenal dengan pakaian kasmirnya tersebut gagal menghentikan subkontraktor yang mengeksploitasi pekerja migran.

Di beberapa pabrik di Italia, jam kerja sebagian besar karyawannya melebihi standar hukum 8 jam, mereka membuat karyawan tidur di lantai produksi, dan hanya menerima sebagian kecil dari upah minimum yang ditetapkan di Italia, menurut jaksa, menurut putusan tersebut. 

Pengadilan juga menyatakan bahwa Loro Piana tidak melakukan pemeriksaan uji tuntas.

Atas laporan tersebut, pengadilan akan menunjuk administrator khusus untuk mengawasi bisnis perusahaan dan akan ditugaskan untuk membersihkan proses produksi. 

Pihak Loro Piana melalui keterangan resmi juga telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah diberitahu oleh pengadilan Milan tentang langkah-langkah yang harus diambil sebagai bagian dari penyelidikan praktik ketenagakerjaan dan akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang. 

Kondisi para pekerja saat ini menurut jaksa penuntut disebut menyoroti kesenjangan kekayaan yang sangat besar antara orang-orang yang membeli barang mewah dan para pekerja di pabriknya. 

Ketika para karyawan bahkan tidak menerima upah sesuai jam kerjanya, pembeli Loro Piana bisa membayar sebuah sweater kasmir berharga 3.000 euro atau sekitar Rp57 juta, atau lebih, tergantung jenisnya.

Pelanggaran tersebut "dipicu secara lalai oleh Loro Piana," yang gagal memverifikasi peran subkontraktornya dengan benar," kata jaksa penuntut. 

Selama bertahun-tahun, Loro Piana tidak melakukan inspeksi yang efektif terhadap rantai produksinya atau memverifikasi kondisi dan lingkungan kerja yang sebenarnya, kata mereka.

Pendiri Loro Piana

Berasal dari Trivero di Italia utara, bisnis Loro Piana dimulai oleh keluarganya yang berdagang wol pada awal tahun 1800-an. 

Pada 1924, kemudian Pietro Loro Piana mendirikan Ing. Loro Piana & C., yang menjadi nama perusahaan hingga saat ini.

Sepeninggalan Pietro, keponakannya, Franco, mengambil alih pada 1941, dan setelah perang, perusahaan mulai membangun reputasinya sebagai pemasok tekstil wol dan kasmir premium untuk industri haute couture yang sedang berkembang, baik di dalam maupun luar negeri. 

Pada 1970-an, Sergio dan Pier Luigi Loro Piana mengambil alih kendali perusahaan, dan melakukan diversifikasi ke barang-barang mewah dan mengembangkan cabang ritel internasional. 

Sekarang menjadi pengolah kasmir terkemuka di dunia, Loro Piana tetap mengandalkan tradisi yang telah lama dihormati dan teknologi mutakhir untuk membuat produk-produk kasmir berkualitas tinggi dengan sumber bahan baku terbaik dan terlangka dunia, termasuk kasmir unik dari anak kambing di China utara dan Mongolia, vicuña dari Andes, wol Merino ekstra halus dari Australia dan Selandia Baru, dan serat bunga teratai dari Myanmar. 

Pada 2013, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh konglomerat barang mewah LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, yang membayar sekitar 2 miliar euro untuk meraup 80% saham Loro Piana.

Perusahaan ini kini dipimpin oleh Frederic Arnault, anak dari CEOLVMG Bernard Arnault yang memiliki kekayaan US$149 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper