Bisnis.com, TANGERANG - Perguruan tinggi di Indonesia dinilai perlu meningkatkan partisipasi kepemimpinan perempuan mengingat jumlah mahasiswi yang lebih banyak daripada mahasiswa.
Chief of Party Higher Education Leadership and Management (HELM) USAID, Andrea Bosch mengatakan para mahasiswa di Indonesia membutuhkan sosok panutan (role model) perempuan.
"Statistik menunjukan murid perempuan lebih banyak maka mereka butuh role model perempuan. Kenyataannya kepemimpinan perempuan di perguruan tinggi sedikit," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (12/6).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, jumlah mahasiswi di Tanah Air sebanyak 2,33 juta orang. Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang berjumlah 2,20 juta orang.
Guna merangsang kesadaran masyarakat pentingnya isu kepemimpinan perempuan di kancah perguruan tinggi, United States Ageny International Development (USAID) engagas Forum Kepemimpinan Perempuan.
Forum yang berlangsung di Hotel Novotel, Tangerang selama 11 - 12 Juni 2015 itu tidak hanya dihadiri perempuan melainkan pula laki-laki. Mereka adalah para akademisi dari berbagai kampus di penjuru Indonesia.
"Kami tidak mengkampanyekan isu minimnya kepemimpinan perempuan [di perguruan tinggi]. Kami mendiskusikan itu dan membuat strategi," ujarnya.
Proporsi pengajar perempuan di institusi pendidikan tinggi di Tanah Air berkisar 21% - 72%. Adapun yang menjabat sebagai pemimpin di institusi masing-masing cuma 6%-20%, inilah yang digarisbawahi USAID HELM.