Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khimar, Pasarnya ke Berbagai Belahan Dunia

Semakin meningkatnya pertumbuhan masyarakat muslim kelas menengah di Indonesia, secara langsung mengerek permintaan terhadap produk-produk Islami. Setelah gelombang fashion hijab merajalela beberapa tahun terakhir, sekarang giliran khimar yang naik panggung.
Selain itu, dengan penjualan online, produknya pun bisa dengan mudah dilirik oleh konsumen di belahan negara mana pun. /Bisnis.com
Selain itu, dengan penjualan online, produknya pun bisa dengan mudah dilirik oleh konsumen di belahan negara mana pun. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin meningkatnya pertumbuhan masyarakat muslim kelas menengah di Indonesia, secara langsung mengerek permintaan terhadap produk-produk Islami. Setelah gelombang fashion hijab merajalela beberapa tahun terakhir, sekarang giliran khimar yang naik panggung.

Khimar yang berarti penutup kepala yang lebar dan longgar bagi muslimah sebenarnya sudah dikenal sejak dulu, hanya saja desainnya yang terlalu sederhana membuat pemakainya terkesan kurang menarik. Sekarang, desain dan bahan khimar semakin beragam membuat pemakainnya cenderung lebih nyaman.

Melihat tren fesyen muslimah yang sedang berkembang saat ini, membuat para pelaku usaha berlomba-lomba untuk bisa menyajikan produk yang berkualitas dan banyak pilihan, supaya konsumen bisa loyal dan memberikan keuntungan dari bisnis khimar.

Salah satu pelaku usaha yang menekuni bisnis pembuatan khimar sejak awal 2012 adalah Lilis Sumarni dengan brand J-Collection. Sebenarnya, Lilis mengawali bisnisnya sebagai penjual berbagai jenis kerudung dan gamis, kemudian mulai memproduksi khimar saat ada pelanggannya yang ingin dibuatkan kerudung.

Saat itu, kebetulan kerudung yang diminta konsumennya itu adalah kerudung lebar atau khimar. Dia mulai memproduksi khimar pertamanya dengan bermodal Rp250.000 untuk membeli mesin jahit bekas.

“Saat itu saya memproduksi khimar dengan sistem made by order, sehingga konsumen harus membayar uang muka terlebih dulu untuk menutupi ongkos produksi,” katanya.

Produk khimar pertamanya dinilai memuaskan oleh beberapa pemesan, dan membuat mereka melakukan pemesanan berulang. Bermodal kepercayadirian itu, Lilis pun mencoba untuk menawarkan produknya kepada konsumen lain dan ternyata responsnya positif.

Lilis melakukan promosi produknya secara online, sehingga pangsa pasarnya semakin luas. Dia memanfaatkan semua layanan internet, mulai dari website adellya-jc.com, akun media sosial Instagram @adellya_jcm, serta Facebook Page dengan nama Jilbabku Olshop.

Seiring berjalannya waktu, pelanggan khimar J-Collection pun semakin bertambah. Sistem produksi pun masih dilakukan dengan metode by order demi menjaga kualitas produksi. Sekarang, Lilis bisa memproduksi antara 10-30 khimar dalam sehari.

Saat ini, J-Collection memproduksi sembilan model khimar, di antaranya khimar polos dua layer, khimar polos tiga layer, khimar serut tiga layer, khimar pelagi, khimar halimah, khimar motif, khimar multiply hoodie, dan khimar salwa pinguin.

Setiap khimar tersebut dibanderol dengan harga pada kisaran Rp70.000-Rp190.000. Harga tersebut dipilih demi menyasar konsumen dari semua kalangan, baik masyarakat ekonomi atas hingga bawah. “Konsumen utamanya ibu-ibu muda yang berumur 20 tahun-35 tahun,” imbuh perempuan yang berdomisili di Nganjuk, Jawa Timur.

Dari penjualan khimarnya tersebut, Lilis bisa meraup omzet per bulan hingga Rp30 juta dengan keuntungan di kisaran Rp6 juta-Rp20 juta. Jumlah tersebut sebenarnya belum optimal, karena selama ini Lilis tidak mampu melayani semua pesanan.

“Tenaga kerja masih kurang, padahal saya sudah bekerja sama dengan penjahit rumahan, tetapi seringkali tetap kewalahan karena kebanyakan pesanan,” katanya.

Lilis mengatakan persaingan di bisnis pembuatan khimar saat ini sudah lumayan ketat, karena ada ribuan produsen yang membuat berbagai macam khimar. Namun, dirinya tidak pernah menganggap pelaku usaha lain sebagai pesaing, melainkan motivator yang terus membuatnya selalu berinovasi.

Supaya bisnisnya bisa tetap berjalan dan terus berkembang, Lilis pun bercita-cita untuk memperluas pasarnya, caranya dengan terus membuka jaringan dan belajar untuk membuat produk yang lebih baik. Dia berambisi supaya produknya bisa masuk pasar Eropa.

Dia melihat prospek bisnis yang dijalankannya ini masih memiliki peluang dan prospek yang cerah, seiring dengan terus meningkatnya kesadaran muslimah di Indonesia untuk mengenakan jilbab yang sesuai syariah. Selain itu, dengan penjualan online, produknya pun bisa dengan mudah dilirik oleh konsumen di belahan negara mana pun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper