Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk, kembali menggelar Unilever brightFuture Volunteer Day dengan mengajak sekitar 700 orang untuk berpartisipasi menjadi relawan melakukan penanaman 5.000 pohon bakau serta memberikan edukasi mengenai lingkungan kepada ratusan siswa sekolah dasar serta warga di 5 wilayah di Tanah Air.
Kegiatan itu berlangsung di Jakarta (3 Oktober), Makassar (10 Oktober), Yogyakarta (17 Oktober), Surabaya (24 Oktober) dan Medan (31 Oktober).
“Dampak perubahan iklim kini semakin nyata dirasakan, seperti mencairnya lapisan es, meningkatnya permukaan laut atau cuaca ekstrim yang mengakibatkan tertundanya panen. Perubahan iklim dapat diatasi jika masyarakat memahami pentingnya melindungi lingkungan,” kata
Maria Dewantini Dwianto, Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia, Tbk.
Berbagai hal dapat dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim, salah satu di antarnya, melestarikan hutan bakau. Bakau memiliki banyak manfaat untuk melindungi ekosistem laut, memberikan perlindungan dari abrasi, angin kencang serta tsunami, dan hasil akhirnya juga memberikan manfaat ekonomi untuk warga sekitar. “Dengan begitu banyak keutamaan, sudah seharusnya hutan bakau dipelihara dengan baik sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya,” kata Maria Dewantini Dwianto yang biasa dipanggil Mia.
Unilever brightFuture Volunteer Day 2015 yang pertama berlokasi di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu DKI Jakarta pada 3 Oktober. Dia menjelaskan kegiatan tersebut ditujukan untuk mewujudkan aksi nyata bersama lebih dari 150 relawan untuk menanam 1.000 pohon bakau dan mengedukasi ratusan siswa sekolah dasar serta warga setempat.
Menurut rilis yang diterima Selasa (6/10/2015), kegiatan itu mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. “Kami sangat mendukung kegiatan positif yang menunjang program pemerintahan seperti pelestarian bakau yang merupakan sabuk hijau untuk wilayah pesisir. Dapat terlihat bakau yang ditanam dan akhirnya tumbuh kokoh di Pulau Untung Jawa kini terbukti bermanfaat, tidak hanya bagi warganya, kehidupan laut sekitar tetapi juga untuk pulau lain di Kepulauan Seribu karena bakau yang telah berkembang tersebut disebarkan ke pulau lain yang tidak berpenduduk,” jelas Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo.