Bisnis.com, PANGKALPINANG - PT Timah (Persero) Tbk menebar ratusan unit "fish shelter" dan terumbu karang buatan, guna merehabilitasi lingkungan laut di daerah itu.
"Kita ingin menjadi sahabat bagi laut dan nelayan, sekaligus mendukung program pemerintah tentang kemaritiman," kata Kepala Humas PT Timah, Renny Hutagalung, Selasa (20/10/2015).
Dia mengatakan kegiatan penebaran fish shelter dan terumbu karang buatan dilakukan sebagai upaya menjaga habitat laut agar dapat berkembang biak sehingga pada akhirnya dapat membantu meningkatkan hasil tangkapan nelayan.
"Kegiatan rehabilitasi ini guna meminimalisasi kerusakan akibat kegiatan penambangan, sekaligus dapat merehabilitasi kondisi terumbu karang sebagai tempat hidup dan berkembangbiaknya biota laut," ujarnya.
Dia menjelaskan jumlah penebaran fish shelter dan terumbu karang buatan 2014 mencapai 160 unit tersebar di perairan Pulau Semujur, Matras, Simpang, Ketawai, Teluk Limau, perairan Karang Haji dan perairan lainnya.
Sementara itu, jumlah kegiatan penebaran fish shelter dan terumbu karang buatan 2013 sebanyak 183 unit tersebar di perairan Pulau Bangka dan Belitung yang dinilai sudah mengalami kerusakan akibat tambang timah ilegal.
"Pada tahun ini kita juga telah menebar puluhan unit fish shelter dan terumbu karang buatan di wilayah tangkap ikan nelayan tradisional yang mengalami kerusakan," katanya tanpa menyebutkan jumlah fish shelter dan terumbu karang buatan yang ditebar.
Ia berharap dengan adanya kegiatan rehabilitasi lingkungan laut ini dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan nelayan tradisional di daerah ini.
"Kita siap membantu dan memfasilitasi masyarakat dalam kegiatan pelestarian lingkungan darat dan laut, guna kepentingan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rehabilitasi Ekosistem Laut, PT Timah Sebar Ratusan Fish Shelter & Terumbu Karang
PT Timah (Persero) Tbk menebar ratusan unit fish shelter dan terumbu karang buatan, guna merehabilitasi lingkungan laut di daerah itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 hari yang lalu