Mengemas Untung dari Bisnis Cooler Bag ASI

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam beberapa kesempatan seorang ibu menyusui diharuskan untuk bepergian, hal itu tentunya membuat proses laktasi terkendala.

Agar kesibukan bisa terus berjalan tanpa harus meninggakan asupan ASI untuk bayi, dibutuhkan alat yang mempu menjaga kesegaran ASIP dan praktis dibawa kemana-mana sehingga sang ibu melakukan pemerahan ASI dan langsung menyimpannya di tengah aktivitasnya.

Hal tersebutlah yang ditangkap Desita Anggraini dan mendorongnya untuk membuat cooler bag ASI dengan merek Nuby demi membantu para ibu menyusui yang memiliki aktivitas padat.

Desita mengawali bisnisnya dengan menjual dan menyewakan berbagai macam perlengkapan ASIP seperti pompa ASI, botol ASI dan pelancar ASI. Bisnisnya tersebut dinamai dengan ASI kit dan berjalan sejak 2014.

Setelah beberapa bulan berjualan secara online, dia pun mulai memproduksi cooler bag. Karena dia melihat kebutuhan ibu menyusui yang mobile dan membutuhkan alat untuk menyimpan ASIP yang mudah dibawa kemana-mana.

Produk ini diperuntukkan bagi konsumen kalangan kelas menengah ke bawah dengan harga yang relatif terjangkau. Cooler bag Nuby memiliki desain yang sederhana dengan berbagai motif cantik.

Saat itu, dia membutuhkan moda sekitar Rp4 juta yang digunakan untuk membeli bahan baku, proses produksi dan ongkos tenaga kerja. Dalam sekali produksi, ASI-kit bisa membuat hingga 150 unit cooler bag dan akan produksi ulang setelah semua unit terjual.

“Dalam setiap produksi akan ada ciri khas tersendiri dalam hal motif dan aksesori, jadi konsepnya edisi terbatas,” katanya.

Setiap cooler bag tersebut dijual dengan harga Rp55.000 dan sudah termasuk 1 pak ice gel. Dari harga jual tersebut Desita bisa mengantong keuntungan sekitar 20%-40% sesuai dengan jumlah pesanan konsumen.

“Cooler bag terbaru selalu merupakan hasil evaluasi dari produk sebelumnya, sehingga kami terus memberikan inovasi dalam setiap produksi,” katanya.

Konsumen bisa mendapatkan cooler bag Nuby tersebut melalui website ASI-kit.com atau pun datang ke toko yang berlokasi di Pajang, Solo untuk mendapatkan barang yang ready stock.

Perempuan yang berprofesi sebagai bidan tersebut mengaku saat ini persaingan dalam bisnis cooler bag tergolong cukup ketat, karena banyak produk serupa termasuk produk impor yang beredar di pasaran.

“Mau tidak mau harus selalu ada inovasi dan pembeda sehingga konsumen pun bisa memilih produk kami,” katanya.

Sebagai salah satu cara pengembangan bisnisnya, dalam waktu dekat, dia akan memproduksi model terbaru dari cooler bag Nuby untuk menyasar konsumen kelas menengah ke atas.

Selain itu, Desita juga berkomitmen untuk bisa memberikan informasi terkait ASI dan membangun kedekatan dengan konsumen, apalagi setiap hari dia selalu berinteraksi dengan para calon ibu dan ibu baru melahirkan.

“Semakin banyaknya edukasi tentang ASI membuat para ibu sadar dan mereka semakin membutuhkan perlengkapan untuk ASIP,” ujarnya.