Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, beberapa jenis buah-buahan memiliki permintaan yang terus meningkat, misalnya pepaya california dan pepaya bangkok. Tingginya kebutuhan tersebut membuat pengusaha buah merasa kewalahan untuk memenuhi semua permintaan.
Hal tersebut membuat para pengusaha dan petani buah akhirnya tertarik untuk membudidayakannya sendiri tanpa harus tergantung pada pasokan petani buah di daerah.
Salah satu pelaku usaha yang berhasil membudidayakan pepaya jenis california dan bangkok itu adalah Agrobuah.com. Perusahaan yang berlokasi di Yogyakarta itu tak hanya mengembangkan budidaya buah, tetapi juga menjadi penyalur buah ke pasar modern, serta menjual bibit buah dan berbagai keperluan berkebun.
Ali Wachid, pengelola Agrobuah.com melihat potensi yang besar dari bisnis ini, terutama dari budi daya pepaya. Dia menilai hal ini bisa dimanfaatkan oleh semua orang, sehingga dia berupaya untuk menyebarkan ilmu pembudidayaan pepaya melalui pelatihan.
Agro Buah menyediakan paket pelatihan pembudidayaan pepaya bagi kelompok dengan jumlah peserta maksimum 30 orang. Untuk mengikuti in house training, setiap kelompok harus membayar biaya investasi sebesar Rp5 juta, di luar biaya transportasi dan akomodasi tim Agro Buah ke lokasi.
Dengan investasi tersebut, para peserta pelatihan akan mendapatkan fasilitas seperti buku panduan, buku pedoman perencanaan dan jadwal penanaman secara sistematik selama satu tahun, isolat pupuk pembuat kompos, serta konsultasi berkelanjutan.
“Kami juga memberikan dukungan kepada peserta pelatihan dengan memprioritaskan penjualan buah pasokan dari mereka,” paparnya.
Selama ini, yang menjadi partner Agro Buah dalam pengadaan in house training berasal dari dinas atau instansi pemerintah, perserorangan, kelompok petani, dan pengadaan yang dibiayai oleh instansi swasta.
Selain menyediakan in house training, Agro Buah juga menyelenggarakan pelatihan rutin di Yogyakarta. Untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan dalam dua sesi, peserta harus membayar investasi sebesar Rp150.000 untuk sesi pertama, Rp450.000 untuk sesi kedua, dan Rp500.000 untuk dua sesi.
“Semua peserta akan mendapatkan bonus isolat bactery untuk pembuatan pupuk kompos,” katanya.
Di sisi lain, Agro Buah juga menerima dan menampung buah-buahan dari petani untuk disalurkan kepada pedagang untuk dijual lagi, seperti mangga, jeruk, duku, pisang mas, semangka, pepaya dan jambu.
Agro Buah membuka kerja sama bagi petani buah untuk menjadi mitra. Agro Buah akan membantu menjualkan buah dengan sistem komisi. Setiap buah yang dititipkan diusahakan untuk mendapatkan harga sebaik mungkin.
Dari penjualan tersebut, Agro Buah mematok komisi penjualan sebesar 7% di luar ongkos mobil, ongkos tenaga bongkar, ongkos sortir dan biaya operasional lainnya. “Setelah dipotong komisi dan biaya operasional, seluruh laba bersih adalah milik pengirim,” katanya.