Bisnis.com, DENPASAR - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali bertekad sebarkan virus pengusaha dan memperkuat jaringan dengan pemerintah sebagai langkah dukungan agar lebih berkembang maksimal.
"Pada 2016 nanti kita lebih aktif menyebarkan virus pengusaha di masyarakat. Saat ini jumlah anggota aktif Hipmi di sembilan kabupaten/kota kurang lebih 1.000 pengusaha muda," kata Ketua Hipmi Bali I Gusti Ayu Agung Inda Trimafo Yudha, Rabu (23/12/2015).
Ia mengatakan tak hanya menyebarkan virus pengusaha, Hipmi Bali juga memiliki tekad untuk menguatkan "link" atau membuka akses pengusaha lokal dengan pemerintah. Beberapa kali bahkan pengusaha lokal dilibatkan ketika audensi dengan kementerian terkait, untuk mendapatkan binaan atau membuka akses permodalan dari pemerintah.
"Salah satu kendala utama pengusaha memang permodalan. Jika ada dukungan pemerintah, mudah-mudahan nanti pengusaha Bali lebih berkembang lagi. Apalagi sekarang bidang usahanya juga lebih variatif," ucapnya.
Bidang usaha yang digeluti pengusaha Bali, mencakup industri kreatif merchandise, wisata, properti, 'food & beverage' dan sebagainya.
Dukungan Hipmi Bali terhadap pengusaha, antara lain diwujudkan dengan mengggelar festival, seperti yang baru-baru ini dilakukan. Pada even festival inilah, pengusaha kabupaten dan kota saling mempertunjukkan bidang usaha yang digeluti, sehingga tercipta arus komunikasi dan terbuka peluang besar untuk menjalin kerja sama.
Kegiatan ini memang memiliki tujuan utama untuk memberi ruang kepada pengusaha untuk mempromosikan hasil produksinya.
Dukungan lain Hipmi Bali, ujar Inda Trimafo, dengan mengadakan seminar motivasi untuk lebih menguatkan mental di kalangan pengusaha. Apalagi 50% anggota Hipmi Bali memulai usaha benar-benar dari nol, meski sebagian lagi ada yang meneruskan bisnis keluarga.
Meski meneruskan usaha keluarga, tapi tetap ada unsur perjuangan di dalamnya. Makanya di dalam Hipmi diusung motto: pejuang pengusaha, pengusaha pejuang, karena dalam membuka lahan usaha itu benar-benar harus kuat mental dalam memperjuangkan bisnis.