Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendulang Untung dari Seni Melukis Huruf: INDUSTRI KREATIF

Hand lettering merupakan seni melukis huruf yang digunakan untuk berkomunikasi secara visual.
 Mereka mendapat pekerjaan pertamanya melalui tawaran dari sosial media tersebut. /Bisnis.com
Mereka mendapat pekerjaan pertamanya melalui tawaran dari sosial media tersebut. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - "Ih Tara tulisannya meuni alus pisan [bagus sekali], sok kamu belajar lettering aja," ujar seorang creative editor kepada Tara saat melirik tulisannya di buku catatan.

Akibat ucapan tersebut, akhirnya membuat Tara jadi tergugah untuk belajar ilmu baru, toh tak ada salahnya untuk mencoba.

Hand lettering sebenarnya adalah gabungan dari dua disiplin ilmu yakni kaligrafi dan lettering. Kaligrafi itu sendiri adalah menulis huruf, sementara lettering adalah menggambar huruf.

Artinya, seni ini adalah melukis huruf dan merupakan cara sederhana yang efektif dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan dengan penyajian visual yang indah. Cara yang bisa digunakan untuk mengekspresikan 26 huruf pun menjadi tidak terbatas.

Hand lettering sebenarnya sudah lama hadir di Indonesia, coba saja tengok hasil karya tulisan yang digunakan oleh penjaja pecel lele di seputaran kaki lima. Sederhananya, itu merupakan bagian darinya.

Media yang bisa dipakai pun sangat luas tidak hanya terpaku pada kertas saja, tapi juga bisa untuk kayu, besi, sangat bergantung pada kebutuhan. Alat menulisnya pun bermacam-macam, ada pena dengan ujung lebar, tajam, ataupun tumpul.

Alat yang digunakan bisa juga berupa spidol dengan ujung kuas atau kuas lukis. Tiap alat tentunya akan memberikan hasil tulisan yang berbeda-beda.

Ambil contoh, bila memakai kuas lukis, lebih cocok digunakan untuk tulisan jenis script atau tulisan sambung. Sementara, untuk pena dengan ujung lebar, sepadan untuk jenis tulisan roman, italic, dan blackletter. Sedangkan, pena berujung tajam diperuntukkan jenis tulisan copperplate atau spencerian.

Seni ini pun menjadi menarik perhatian kalangan anak muda sejak 2014 dan bermunculan banyak wadah komunitasnya. Salah satunya adalah Kaligrafina yang dapat ditemukan di Instagram @kaligrafina.

Fitri, salah satu pendiri Kaligrafina, menceritakan pada 2014 seni hand lettering yang termasuk di dalamnya kaligrafi dan lettering sedang menanjak popularitasnya.

Pada tahun itu juga, kaligrafi dan lettering semakin sering dimasukkan dalam salah satu aspek untuk desain undangan pernikahan, dekorasi restoran, logo, desain baju dan hiasan lainnya dalam acara-acara formal.

Berawal dari hobi, kegiatan ini bisa dijadikan sebagai bisnis yang beromzet jutaan rupiah bila ditekuni secara serius. Hendry, salah satu seniman bercerita, sejak dua tahun terakhir menekuni bisnis itu, omzet yang ia kantongi mencapai Rp60 juta hingga Rp70 juta.

Ia seringkali mendapat proyek besar untuk mendesain interior baik untuk kafe atau barbershop. Tingkat kesulitannya pun akan menjadi beragam karena sangat bergantung pada kecepatan penggarapannya hingga selesai, bisa jadi butuh berhari-hari. Namun, pundi-pundi yang dihasilkan bisa mencapai Rp8 juta.

"Biasanya untuk proyek besar, saya tidak lakukan sendiri, tapi juga dibantu rekan seniman," terang pemilik akun Instagram @HendryJuanda tersebut.

Sementara itu, untuk proyek lainnya yang tidak dianggap memakan waktu lama, akan sangat bergantung dari media yang dikerjakan. Ia mematok tarif mulai dari Rp500.000, tergantung desain dari digital atau pengerjaan secara manual.

Seniman lainnya, Tara melalui akun Instagramnya @tarawrites, mendapat kesempatan tawaran untuk mengisi konten untuk akun Instagram dari salah satu merek fesyen terkenal untuk wanita.

Kendati, ia mengaku belum 100% terjun di bisnis itu, namun pengalaman selama ini cukup membuat dirinya makin percaya diri untuk menggarap proyek lainnya.

Keuntungan yang didapat pun biasanya ia gunakan untuk membeli peralatan lettering yang beraneka ragam sebagai variasi. Untuk setiap pesanan artwork berukuran A3, dirinya menghargai Rp250.000 termasuk frame.

Ke depan, peluang bisnis dari seni melukis huruf akan semakin cerah karena sudah diapresiasi dengan baik. Contoh nyatanya adalah terlihat banyaknya restoran yang mendekor menu dan dindingnya (mural) dengan seni hand lettering.

Terlebih, untuk para pemilik restoran yang ingin desain yang khas, penggunaan hand lettering akan jadi sangat pas karena desain bisa disesuaikan. Sehingga, hasil yang didapat akan sangat unik.

"Begitu pula dengan bisnis untuk event pernikahan semakin banyak orang yang menggunakan kaligrafi untuk tulisan baik di undangan maupun hiasan dekorasinya."

CIRI KHAS

Rupanya, tidak hanya sekedar niat dan memiliki tulisan yang bagus untuk bisa terjun ke bisnis ini, namun perlu ada yang diperhatikan yakni pentingnya memiliki ciri khas sebagai identitas diri.

Tara memandang ciri khas menjadi bagian yang penting untuk setiap seniman. Pasalnya, saat ini sudah lumayan banyak handletterer di Indonesia dari berbagai komunitas. "Jadi, kami mesti punya unique selling point yang buat kami menjadi standout dari yang lainnya."

Sementara itu, Hendry menambahkan, untuk mendapatkan ciri khas tulisan tidaklah instan. Semuanya perlu proses belajar. Untuk itu, ia menegaskan dalam proses latihan jangan kerap melupakan penguasaan kemampuan dasar.

Kemmapuan dasar penting untuk melatih konsistensi huruf agar kian sempurna, melatih keseimbangan, struktur dalam menarik garis, dan mendalami anatomi huruf. Setelah itu, baru bisa memulai mengekspresikan atau bahkan melanggar ‘pakem’ tersebut.

Untuk melatih keluwesan tangan, sebenarnya tidak perlu alat-alat yang mutakhir dan harga yang mahal, bisa dimulai dengan pensil, penghapus, penggaris, drawing pen, dan jangka. Bila sudah dirasa cukup luwes, bisa upgrade alat-alat dengan tingkatan khusus untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Media belajar pun bisa ditempuh sendiri secara otodidak melalui Internet, baik dari Youtube, Instagram, Pinterest, atau Dribbble, lewat buku referensi atau ikut workshop yang sering diadakan oleh komunitas hand lettering.

Mengikuti workshop dan sharing session bisa menjadi salah satu jendela ilmu, sebab di sana akan banyak ilmu yang kemungkinannya belum tersampaikan saat kita berseluncur di Internet atau membaca buku.

Tambahan lainnya, perlu niat yang kuat untuk mau belajar, latihan, tidak malu untuk bertanya, serta kesabaran untuk menemukan ciri khas tulisan yang membedakan diri kita dengan seniman lainnya.

Di samping itu, bersosialisasi memang penting demi menjaga eksistensi di kalangan handletterer lainnya. Melalui sosial media seperti Instagram, tentu saja bisa dimanfaatkan untuk membuka jalan pintu rezeki.

Sebagian besar handletterer selama ini hanya menggunakan Instagram untuk kegiatan branding. Mereka mendapat pekerjaan pertamanya melalui tawaran dari sosial media tersebut.

Berkumpul dengan sesama rekan di komunitas juga dapat digunakan untuk membuka peluang bisnis baru, barangkali ada referensi proyek yang bisa digarap secara bersama.

Di luar itu, handletterer juga perlu menjaring teman-teman yang memiliki bisnis desain interior. Hal itu akan memberi kesempatan untuk menangani handlettering terutama dekor interior itu sendiri. ()

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Marsya Nabila
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Selasa (25/1/2016)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper