Bisnis.com, JAKARTA - Nama Agus Susanto tak banyak dikenal publik sebelumnya. Namun, kini nama mantan bankir PT Bank CIMB Niaga Tbk. itu mencuat pascadilantik Presiden Joko Widodo sebagai Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan periode 2016-2021 pada Selasa (23/2/2016).
Agus menggantikan posisi Elvyn G. Masassya. Agus berkarier di industri perbankan selama 25 tahun terakhir.
Posisi terakhirnya ialah Senior Vice President PT Bank CIMB Niaga Tbk. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Niaga Managemen Citra dan Presiden Direktur Dana Pensiun Bank CIMB Niaga.
Agus menempuh pendidikan di INSEAD Fontainebleau Prancis dengan konsentrasi bidang studi Global Executive Leadership. Dia lantas melanjutkan pendidikan strata dua di Universitas Gajah Mada Yogyakarta untuk bidang studi Pemasaran.
Agus juga terlibat dalam berbagai kegiatan antara lain Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI), Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI), Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI), Perbanas, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), dan International Securities Services Association (ISSA) Luxemburg.
Pria 52 tahun ini mengklaim kompetensinya tak hanya di bidang perbankan, melainkan juga pasar modal. “Kompetensi saya di bank dan juga pasar modal karena saya menangani seluruh kegiatan atau produk perbankan yang berhubungan dengan pasar modal,” ujarnya seusai dilantik, di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (23/2/2016).
Dengan pengalamannya di pasar modal, Agus langsung menargetkan BPJS Ketenagakerjaan dapat meraih imbal hasil maksimal di tahun ini. Pihaknya akan memetakan kembali portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan.
Pada tahun lalu, BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana kelolaan Rp206 triliun. “Dalam dua minggu ini kami akan lihat posisi portofolio idealnya seperti apa. Dengan pengalaman masing-masing, kami akan coba sinergi dan memikirkan yang lebih baik bagi pekerja maupun ekonomi nasional,” ujarnya.
Kendati demikian, Agus mengatakan bakal meneruskan roadmap yang sudah dijalankan direksi sebelumnya, termasuk target pengelolaan dana Rp246,5 triliun tahun ini.
Dia berharap seluruh direksi BPJS Ketenagakerjaan dapat bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan kepercayaan yang diberikan Presiden. “Jujur, saya baru ditelepon tadi malam [Senin, (22/2)]. Penetapan ini sungguh amanah buat kami.”