Bisnis.com, JAKARTA— Olaharaga sepak bola telah menjadi kegemaran banyak orang baik di dalam negeri mapun di luar negeri. Salah satu pendukung olahraga tersebut adalah tentang rumput hijau yang menutupi lapangan.
Jenis rumput yang digunakan ada dua macam. Yaitu rumput alami atau rumput sintetis.Perawatan rumput sintetis lebih praktis dibandingkan dengan rumput alami.
Umur Lapangan rumput sintetis, katanya, memiliki waktu yang cukup panjang. Menurut Aldrey, terdapat beberapa faktor memperngauhi kualitas rambut sintetis itu antara lain kualitas rumput, maintenance, jumlah pemakaian.
Adapun kelebihan dari rumput sintetis dibandingkan natural antara lain rumput sintetis jauh lebih mudah perawatannya, tanpa pupuk, air, pembersihan rumput liar, penambalan, dan sebagainya. Selain itu, lapangan rumput sintetis dapat digunakan tanpa batas waktu. Sedangkan rumput alami memiliki jumlah waktu terbatas penggunaan, karena memerlukan waktu untuk recovery rumput.
Direktur PT Delta Prima Aldrey Hansyah yang juga kontraktor & supplier rumput sintetis mengatakan lapangan Progresif Football Bandung memberikan alternatif rumput sintetis. Lapangan rumput sintetis adalah sebuah system, dimana semua aspek dalam sepak bola telah diakomodir tentang pantulan bola & roll bola yang natural, shock absorb untuk mengurangi resiko injured, serapan air hujan, drainase.
Progresif Football Bandung, misalnya, menggunakan rumput Limonta Sport- Itali. Pada lapangan internasional, Limonta Sport yang sudah dipakai ratusan lapangan yang juga telah mendapatkan FIFA Star Certificate, antara lain Milanello- AC Milan, Santiago Bernabeu Stadium- Real Madrid, Atletico Madrid training center, AC Cesena Stadium.
Aldrey berharap dengan kehadiran rumput sintetis pada lapangan sepak bola dapat memperbaiki minimnya lapangan sepak bola yang berkualitas, hingga dapat menghasilkan bibit-bibit atlit Indonesia.
Sasaran target pasar rumput sintetis adalah klub sepak bola, Sport center, sekolah, Soccer Academy, lapangan futsal, taman bermain, dan sebagainya. Harga utuk futsal atau sepak bola berkisar Rp150.000-Rp350.000 per meter. Sedangkan untuk taman mencapai Rp180.000-Rp220.000 per meter.
Sedangkan rumput alami memiliki jumlah batas waktu penggunaan, karena memerlukan waktu untuk recovery rumput.
Kapten tim Persib, Atep menilai memang saat ini rumput sintetis telah menjadi alternatif lapangan rumput, di tengah kesulitan perawatan rumput asli.
Menurut Aldrey, rumput sintetis cukup memberikan kenyamanan dan peforma permainan yang sama dengan rumput natural. “Saya optimistis sejalan dengan perkembangan zaman, rumput sintetis akan banyak digunakan” tandas Atep.