Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUKIAT SUTIKNO: Nasihat Guru Tae Kwon Do dan Jabatan Presdir

Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia Mukiat Sutikno mempunyai pengalaman tak terlupakan ketika belajar bela diri. Bahkan, pengalaman itu menjadi pegangan dalam meniti karir maupun kehidupan.
Presiden Director PT Hundai Mobil Indonesia. /Bisnis.com
Presiden Director PT Hundai Mobil Indonesia. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Hyundai Indonesia Mukiat Sutikno mempunyai pengalaman tak terlupakan ketika belajar bela diri. Bahkan, pengalaman itu menjadi pegangan dalam meniti karir maupun kehidupan.

Dia masih ingat ketika itu di Singapura. Beragam bela diri pernah digelutinya, seperti Tae Kwon Do dan Thai Boxing. Di negeri jiran ini, Mukiat yang ketika itu berumur 17 tahun, memperoleh sabuk DAN1 Taekwondo.

Mukiat kemudian pindah ke Australia. Setahun penyesuaian dengan lingkungan dan budaya di Negeri Kangguru, Mukiat ikut klub Tae Kwon Do, meneruskan kegemarannya.

Di tempat ini, bertemulah dia dengan master perguruan Tae Kwon Do. Namun, sang guru meminta Mukiat mengulang dari awal. Dengan kata lain, dia harus turun ke kelas awal.

"Terus terang agak kecewa, disuruh ke awal lagi yang benar saja," ujarnya.

Sang guru, meminta Mukiat berlatih 2 bulan terlebih dahulu, setelah terlihat pecapaiannya barulah diberi sabuk. Meski kenyataan tak sesuai harapan, Mukiat tetap berlatih di klub Tae Kwon Do itu. Sang guru, rupanya terus memantau pergerakan Mukiat.

Dia sudah tak semangat mengikuti latihan lantaran peraturannya yang dianggap memberatkan itu. Suatu ketika selesai latihan, sang guru menstop Mukiat dan mengajaknya berbicara. "Saya lihat latihanmu [Mukiat] bagus. Nasihat saya jangan kejar sabuk, tapi biarkan sabuk yang mengejarmu," ujarnya menirukan perkataan guru Tae Kwon Do itu.

Mendengar pernyataan itu, Mukiat terasa disambar petir. Sebab apa yang dia lakukan selama ini bertolak belakang, yakni mengejar-ngejar sabuk. Bagi Mukiat kata-kata itu sangat menyentuh. Dia mengakui petuah gurunya itu mempengaruhi cara berpikirnya.

"Pada dasarnya dalam pekerjaan, jangan mengejar posisi. Namun biarkan posisi yang mengejarmu," ujarnya.

Di Indonesia, Mukiat memulai karir di General Motors Indonesia dari 1997 hingga 2000. Selama 3 tahun di sana, Mukiat dipromosikan dalam beragam posisi. Kemudian dia mencoba peluang di Astra International, dipercaya mengendalikan Peugeot, pabrikan mobil asa Prancis.

Mudik lagi ke GMI, Mukiat menjabat Managing Director pada 2007. Saat mendarat di Hyundai pada 2011, jabatan Wakil Presiden Direktur diemban Mukiat. Dua tahun berikutnya, Mukiat dipromosikan menjadi Presdir Hyundai Mobil Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper