Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komunikasi Perusahaan ala Aminuddin Nurdin yang Sukses Memoles Grup Astra

Grup Bisnis Indonesia meluncurkan buku Komunikasi dalam Praktik: Kreatif & Bersahabat buah karya Aminuddin Nurdin, yang sukses mengembangkan strategi komunikasi perusahaan di Grup Astra International.

Bisnis.com, JAKARTA – Grup Bisnis Indonesia meluncurkan buku Komunikasi dalam Praktik: Kreatif & Bersahabat buah karya Aminuddin Nurdin, yang sukses mengembangkan strategi komunikasi perusahaan di Grup Astra International.

Buku ini memberikan warna baru, karena pembahasan materi komunikasi perusahaan lebih banyak dilihat dari perspektif empirikal  penulis, yang mengawal  strategi komunikasi perusahaan Grup Astra selama 36 tahun. Info selengkapnya klik DI SINI.

Keterlibatan Aminuddin di  dunia komunikasi telah mencapai lebih dari empat dekade. Waktu yang tidak sebentar untuk menggeluti sebuah karir secara konsisten. Dia memulainya sejak kuliah dengan mengambil jurusan komunikasi di Unpad.

Keseriusannya dalam bidang komunikasi ditunjukkan dengan diangkatnya beliau menjadi asisten dosen ketika lulus sarjana muda (D3).

Setelah itu, dia melanjutkan ke jenjang sarjana komunikasi, yang akhirnya mengantarkannya menjadi dosen di almamater sendiri. Karena ketekunannya, dalam waktu yang bersamaan, dia juga diangkat menjadi sekretaris dekan bidang akademik. Pengabdian Aminuddin di dunia akademik berlangsung selama tujuh tahun lebih.

Pada 1975, dia masuk ke Astra. Meski begitu, Aminuddin tidak langsung banting setir. Beberapa tahun setelah masuk Astra, dia tetap mengabdi sebagai dosen di almamaternya.

Tugas utamanya setelah masuk Astra adalah membenahi komunikasi perusahaan selepas Peristiwa Malari 1974. Astra waktu itu dicap sebagai perusahaan asing, antek Jepang, dan non muslim. Upaya memperbaiki reputasi perusahaan pun  dilakukan.

Aminuddin ikut dalam tim rekrutmen keliling universitas di Indonesia untuk merekrut putra/putri terbaik bangsa, sekaligus mengkomunikasikan bahwa Astra adalah perusahaan nasional, yang juga mempekerjakan putra-putri daerah.

Kiprahnya terus berlanjut seiring dengan karirnya yang semakin menanjak. Aminuddin menancapkan pondasi komunikasi di Astra.

Dia menyusun program-program bagaimana komunikasi internal dan eksternal bisa berjalan untuk mendukung bisnis perusahaan. Seperti gayung bersambut, dukungan dari jajaran direksi pun ikut membantu suksesnya komunikasi perusahaan.

Dalam menangani kasus besar di Astra pun dia masuk ke dalam jajaran tim inti. Dalam kasus likuidasi Bank Summa, publik mengira Astra terkena imbas, karena pemiliknya juga berasal dari keluarga William Soeryadjaya.

Kemudian, Aminuddin berperan menjelaskan kepada publik bahwa Astra dan Bank Summa adalah dua perusahaan yang berbeda meskipun pemiliknya berasal dari keluarga yang sama.

Kemudian, dalam krisis 1997-1998, Astra diisukan mengalami kerugian.

Aminuddin, yang waktu itu menjabat sebagai Vice President Chief Corporate Public Affairs  PT Astra International Tbk, menjelaskan bahwa yang terjadi denga Astra hanyalah imbas dari krisis yang terjadi waktu itu.

Upaya lain pun dilakukan, dia bersama Rini Soemarno, yang waktu itu menjabat direktur keuangan Astra dan tim melakukan upaya untuk keluar dari krisis.

Dia dan tim ikut berkomunikasi dengan media, kreditur, investor, dan stakeholder untuk meyakinkan bahwa Astra mampu keluar dari krisis, sekaligus menepis isu bahwa Astra mengalami pailit.

Dia juga berperan dalam mengkomunikasikan kepada seluruh pihak tentang proses peralihan kepemilikan William Soeryadjaya atas saham Astra yang dilepas kepada pemilik lain, mayoritas kepemilikan Astra kemudian beralih ke BPPN.

Di sinilah terjadi tarik ulur kepentingan dalam penjualan saham milik BPPN di Astra yang ramai menjadi bahan perbincangan dan pemberitaan ketika itu, sampai kemudian saham Astra menjadi milik Jardine.

Peran Aminuddin di Astra semakin ketara dalam tiga hal. Pertama, dia mengusulkan untuk membangun Masjid Astra. Kedua, dia pernah memimpin proyek pembangunan Museum Astra. Ketiga, dia pernah menjadi ketua YDBA dan meraih berbagai prestasi, serta mengusulkan agar YDBA memiliki gedung yang di dalamnya terdapat galeri UMKM. Dia mengatakan bahwa itu adalah bagian dari komunikasi yang kreatif.

Peran lain yang tidak kalah penting, dia diamanahkan menjadi ketua tim internalisasi GCG di Astra. Dia, bersama tim, menyusun, mensinergikan, dan mengkomunikasikan dengan stakeholder Astra agar penerapan GCG di Astra bisa berjalan baik.

Bergabung ke Grup Triputra

Usai menghabiskan 36 tahun di Astra, dia pun pensiun. Tapi semangatnya tak redam, pada tahun 2011, dia pun bergabung bersama Grup Triputra. Berkat permintaan dari Teddy Rachmat, founder Grup Triputra, dia pun kembali menggawangi komunikasi di grup bisnis yang terkenal dengan  kerajaan bisnis sawit dan perkebunan.

Di Grup Triputra, dia pun berperan dalam membangun komunikasi yang baik baik internal maupun ekternal perusahaan, menjalin hubungan dengan pers, dan menangani permasalahan perusahaan dengan komunikasi yang bersahabat. Dia juga membangun nilai-nilai GCG dalam perusahaan, serta mensosialisasikannya kepada stakeholder.

Karir yang panjang di dunia komunikasi buat Aminuddin adalah dunia yang jauh dari sangkaan orang banyak, dia mengatakan bahwa kerja komunikasi tidak hanya melulu soal pers rilis dan jalan-jalan, namun lebih dari itu kerja komunikasi lebih banyak menangani permasalahan dengan komunikasi yang kreatif dan bersahabat, menyusun question and answer jika ada wartawan datang bertanya, dan sebagainya. “Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi,” kata Aminuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper