Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan bersih CEO NVIDIA Jensen Huang jadi sorotan setelah berhasil melampaui Warren Buffett dengan nilai US$144 miliar atau setara dengan Rp2.340 triliun.
CEO NVIDIA Jensen Huang telah melampaui kekayaan bersih Warren Buffett yang memiliki US$143 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Hal ini menjadikan Huang orang terkaya kesembilan di dunia, per 2 Juli 2025.
Kekayaan bersih Huang melonjak karena kenaikan harga saham NVIDIA sebesar 20% year-to-date, yang didorong oleh kepemimpinan perusahaan dalam industri kecerdasan buatan (AI).
Chip NVIDIA telah menjadi komponen penting bagi para pengembang AI, dan GPU-nya banyak digunakan dalam pelatihan dan inferensi AI.
Kapitalisasi pasar NVIDIA sempat melampaui US$4 triliun pada hari Rabu, menjadikannya perusahaan pertama yang mencapai tolok ukur ini. Pencapaian ini merupakan bukti dominasi perusahaan di sektor AI dan keunggulan strategisnya dalam menyediakan perangkat keras penting untuk pengembangan AI.
Meskipun harga saham NVIDIA berfluktuasi sepanjang 2025, perusahaan ini telah mencatatkan kenaikan sejak Juni, yang menunjukkan bahwa kekhawatiran investor telah mereda.
Baca Juga
Saham NVIDIA sempat turun signifikan pada Januari setelah laboratorium AI China, DeepSeek, menggunakan chip berkapasitas rendah dari Nvidia untuk menjalankan model bahasanya, dan kembali turun pada bulan Maret setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif untuk Meksiko.
Namun, perusahaan tersebut kembali bangkit kembali dan terus menunjukkan kinerja yang kuat. Kekayaan bersih Huang lantas meningkat hampir US$28 miliar sepanjang 2025 berjalan.
Kekayaan Huang yang meroket merupakan hasil dari keberhasilan NVIDIA dalam memposisikan diri sebagai platform AI full-stack, lengkap dengan perangkat lunak, jaringan, dan cetak biru pusat data.
Chip H100 dan Blackwell milik perusahaan dianggap sebagai standar emas dalam pelatihan AI, dan NVIDIA telah memposisikan dirinya lebih dari sekadar produsen chip.
Adapun, analis Loop Capital, Ananda Baruah menilai valuasi pasar NVIDIA dapat mencapai puncaknya mendekati IS$6 triliun, yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan di tahun-tahun mendatang.