Bisnis.com, JAKARTA - Investor dari Amerika dan juga dan penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki berbagi pelajaran keuangan kepada para pengikutnya di media sosial X.
Kali ini, dia memunculkan pendapat kontroversial, bahwa "uang justru membuat orang dan negara lebih miskin" dalam banyak kasus.
Kiyosaki membagikan beberapa contoh untuk menegaskan pendapatnya dan mendesak orang-orang untuk meningkatkan pendidikan keuangan mereka agar terhindar dari kesulitan serupa.
Dia telah lama menjadi advokat yang vokal untuk mengubah pola pikir agar memandang uang sebagai alat untuk menciptakan kekayaan tambahan, alih-alih sebagai jumlah yang bisa diperoleh dan dibelanjakan.
‘Uang Membuat Orang Lebih Miskin’
“Dalam kebanyakan kasus, uang membuat orang dan negara lebih miskin," ungkapnya.
Dia mengambil contoh ekstrem dari bintang olahraga yang bergabung dengan tim profesional dan menghasilkan jutaan dolar. Berdasarkan laporan yang beredar menunjukkan bahwa 65% dari mereka bangkrut tujuh tahun setelah pensiun.
Baca Juga
Hal yang sama berlaku untuk pemenang lotere atau judi. Mereka yang berhasil mendapatkan jutaan dolar justru jatuh lebih miskin di kemudian hari, bahkan dalam waktu singkat.
"Lalu ambil contoh rata-rata pekerja, banyak yang hanya hidup dari gaji ke gaji, dan akhirnya mati miskin,” tulisnya di X, dilansir Financial Express, Senin (25/8/2025).
Investor ternama ini berpendapat bahwa hal tersebut seringkali disebabkan oleh “orang tua yang miskin dan pendidikan keuangan yang buruk".
"Oleh karena itu, carilah guru dan teman yang kaya, seperti penasihat untuk buku Rich Dad saya, semuanya yang menulis buku tentang uang, kesulitan, bisnis yang berorientasi misi, dan kewirausahaan yang sukses. Mengapa menang lotre lalu bangkrut? Atau mengapa harus bekerja seumur hidup, hanya untuk berakhir miskin? Anda jauh lebih pintar dari itu,” ujarnya.
Prediksi Kejatuhan Pasar Saham
Tak hanya itu, dalam postingannya di X, Kiyosaki juga memperingatkan tentang kejatuhan pasar saham yang 'besar-besaran'.
Dia telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang penurunan keuangan yang parah dalam beberapa bulan terakhir, dan menyebut bahwa emas dan perak bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
Dia juga mendesak orang-orang untuk berinvestasi dalam mata uang kripto seperti bitcoin, tetapi memperingatkan agar tidak berinvestasi dengan sembrono.
Dalam sebuah unggahan media sosial dari pertengahan Juli juga memperlihatkan Kiyosaki bersikeras bahwa dia tidak akan lagi membeli Bitcoin, setidaknya sampai dia menilai perkembangan pasar.
"Indikator kejatuhan pasar saham memperingatkan akan terjadinya kejatuhan besar-besaran pada saham. Ini kabar baik bagi para pemilik emas, perak, dan Bitcoin. Tapi tetap kabar buruk bagi generasi Baby Boomer yang cuma punya sedikit dana pensiun," tulisnya.