Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wirausaha Muda, 40 Produk Mahasiswa Unpar Uji Pasar

Sebanyak 40 produk wirausaha mahasiswa dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung dipamerkan di area komersial sebagai upaya untuk menguji respons pasar terhadap produk hasil inovasinya.
Mahasiswi menyelesaikan pembuatan boneka berbahan bunga artifisial dari tisu pada Menefesto Management Business Week 2016 di Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/11)./JIBI-Rachman
Mahasiswi menyelesaikan pembuatan boneka berbahan bunga artifisial dari tisu pada Menefesto Management Business Week 2016 di Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/11)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, BANDUNG - Sebanyak 40 produk wirausaha mahasiswa dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung dipamerkan di area komersial sebagai upaya untuk menguji respons pasar terhadap produk hasil inovasinya.

Mayoritas produk yang ditampilkan berupa produk fashion dan aksesoris yang menonjolkan kekuatan desain dan inovasi baru. Karya-karya mahasiswa ini dipamerkan dalam kegiatan Menefesto 2016 yang digelar di Trans Studio Mall (TSM) Bandung pada Jumat (11/11/2016) hingga Minggu (13/11/2016).

Dosen Program Studi Manajemen Unpar Christian Wibisono mengatakan, Menefesto 2016 adalah sebuah program yang dirancang Prodi Manajemen untuk memfasilitasi mahasiswa agar bisa mengaplikasikan teori-teori entrepreneurship dan manajemen, sehingga bisa menghasilkan produk/jasa yang diterima pasar.

“Terdapat 40 produk karya mahasiswa yang ditampilkan yang telah melalui proses coaching yang panjang mulai dari pemberian teori di hingga mentoring. Kami percaya diri dengan ide yang ditampilkan cukup inovatif dan kualitas produknya bagus dan bisa bersaing di pasar,” ujarnya, Jumat (11/11/2016).

Dia mengungkapkan, pihaknya membebaskan mahasiswa untuk menggali ide wirausaha berdasarkan minat yang dimiliki yang mayoritas mengembangkan
produk fashion, aksesoris dan kuliner.  Ke depan, para mahasiswa akan didorong untuk menggali di bidang-bidang lainnya.

Hingga saat ini, Unpar telah menggelar delapan kali penyelenggaraan pameran serupa yang sebelumnya lebih banyak berkutat di lingkungan internal kampus, dan baru dua tahun terakhir mulai memberanikan diri untuk mengadakan di area komersial.

“Tahun ini, kami berusaha membesarkan lagi skalanya, dengan berani mengadakan pameran lebih besar di kawasan komersial, dengan tujuan lebih meningkatkan kepercayaan diri para mahasiswa dalam berinovasi dan berwirausaha.”

Dia menambahkan, melalui pameran tersebut Unpar telah meluluskan sejumlah mahasiswa yang akhirnya memilih serius berwirausaha.

"Diharapkan, pameran produk mahasiswa ini dapat lebih dikenal masyarakat dan bisa memberikan diferensiasi dari program entrepreneur yang ada. Diharapkan, kegiatan ini berkembang lebih besar lagi," ujarnya.

Multifungsi

Beberapa produk yang ditampilkan di antaranya dompet multifungsi merek Kougy, Hue Florist, Rhinoskin dan S.T.A.D.S. Kougy produk yang mengincar segmen perempuan ini menawarkan dompet multifungsi yaitu untuk lipstik holder dengan kaca, card holder, tempat penyimpan ponsel, dan dilengkapi rantai untuk menjadi semacam tas selempang.

Hasya Nafilah Putri, salah satu pemilik Kougy mengungkapkan, sebelum dipamerkan dalam Menefesto 2016, produk ini telah mendapatkan respons positif dari para pembeli melalui sosial media online dengan harga Rp250.000. 

"Pembeli dari Jakarta, Bandung, Tangerang dan daerah lain juga sudah ada yang tertarik," ujar Hasya.

Produk lainnya yang juga unik, Hue Florist menawarkan produk aksesoris pesta dan even kelas menegah atas.  Salah satu pemiliknya, Lucyana William mengatakan, Hue Florist menawarkan bunga artifisial yang potensi pasarnya dinilai luas seperti untuk hiasan ulang tahun, pernikahan, dan wisuda.

Saat ini, lanjutnya, di Bandung belum ada pesaing untuk produk 3 dimensi dari bunga artifisial yang dirangkai menggunakan kertas tisu ini. Lucyana bersama lima rekannya menawarkan Hue Florist dengan harga Rp399.000.

"Responsnya lumayan bagus dengan memasarkan ke teman-teman dan lewatinstagram. Kalau kendalanya lebih pada proses pembuatannya, karena sambil kuliah," ungkapnya.

Mahasiswa lainnya memamerkan produk jas hujan dengan bahan yang mudah dibersihkan. Hans Riyantama mengatakan jas hujan dengan merek ln Rhinoskin mendapatkan respons cukup baik di pasar di mana bisa terjual sekitar 60-70 buah dalam sebulan.

"Penjualannya memanfaatkan berbagai sistem mulai pre-order, personal selling, hingga konsinyasi ke toko aksesoris motor yang dijual di kisaran harga Rp140.000. Tapi, di pameran ini dijual Rp170.000.”




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper