Bisnis.com, MEDAN--Dunia usaha dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan investasi di sisi sumber daya manusia, khususnya membangun tenaga penjual yang andal dan relevan dengan kondisi pasar serta lingkungan yang tengah berubah ke era digital.
“Perusahaan yang melakukan investasi pada sumber daya manusia (human capital) dengan melakukan transformasi dari tradisional ke digital, tentunya menjadi poin dalam memenangkan persaingan ke depan. Saat ini masih terlihat perusahaan berat hati untuk investasi di sisi human capital dan belum ada mekanisme untuk menguncinya,” kata Deputy CEO Markplus, Inc. Jacky Mussry, di sela-sela kegiatan The 5th Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2017 di Medan, Sumatra Utara, Kamis (2/3/2017).
Menurut Jacky, kondisi pasar dan lingkungan saat ini berubah seiring kemajuan teknologi yang sangat cepat dan luar biasa. Selain itu juga dipicu persaingan di era globalisasi, yakni adanya pasar tunggal di kawasan Asean dan China yang diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
“Kita khawatir Indonesia jadi playground, semestinya kita bisa menjadi pemain. Kita harus melakukan transformasi, jangan sampai terlambat. Memang sudah banyak perusahaan yang melakukan transformasi ke arah situ, tapi ada juga beberapa yang belum,” papar Jacky.
Menurut dia, perusahaan harus memiliki tenaga penjual (sales) yang andal dan relevan dengan situasi pasar terkini. Tenaga penjual diharapkan memahami bisnis model baru, memahami filosofi produk, komunikatif dan konsultatif, tidak lagi melakukan hard selling.
“Orang sales harus transformasi, update kondisi pasar dan menjadi story teller sehingga mampu meyakinkan konsumen mengapa mereka harus membeli produk yang dipasarkan,” tegas Jacky.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Wilayah I Medan PT Pegadaian Nasaruddin Dali mengatakan pihaknya terus berupaya merespons dengan cepat kebutuhan di masyarakat dan mengembangkan beberapa program terobosan untuk meningkatkan pemasaran, salah satunya Tabungan Emas.
“Pegadaian saat ini harus selalu mengupdate apa kebutuhan masyarakat saat ini dan itu harus segera direspons. Ketika masyarakat itu harus didatangi ya kami datangi, ketika harus menggunakan teknologi, ya harus kami respons. Ketika harus bertransaksi tidak tunai, kami respons dengan ATM. Ini upaya-upaya kami mengikuti kondisi pasar saat ini,” papar Nasaruddin.
Selain di Medan, rangkaian kegiatan IMF 2017 juga akan digelar di 16 kota lainnya di Indonesia ini. Kegiatan ini tidak hanya diisi dengan seminar mengenai pemasaran, tetapi juga kegiatan yang menyasar segmen usaha kecil menengah (UKM).
“Untuk memenangkan persaingan, pelaku UKM harus memiliki jiwa entrepreneur sejati, lebih kreatif artinya tidak hanya dalam tataran ide tetapi juga mampu mengeksekusi, serta mengembangkan aspek productivity,” jelas Jacky.
Kegiatan IMF 2017 di Medan juga diramaikan dengan konvoi wisata budaya, ajang pemilihan Marketeers Brand Ambassador dan penghargaan Marketeers of The Year 2017. Peraih Marketeers of The Year 2017 di Kota Medan diraih oleh Direktur Utama Bank Sumut, Edie Rizliyanto.
Dunia Usaha Ditantang Tingkatkan Investasi Human Capital
Bisnis.com, MEDAN--Dunia usaha dihadapkan pada tantangan untuk meningkatkan investasi di sisi sumber daya manusia, khususnya membangun tenaga penjual yang andal dan relevan dengan kondisi pasar serta lingkungan yang tengah berubah ke era digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu