Bisnis.com, JAKARTA - Banyak top manajemen dan perusahaan di Indonesia yang masih menganggap pengelolaan bisnis secara tradisional cukup aman bagi keberlangsungan usaha dan penghasilannya.
Mevira Munindra, Head of Consulting Department PT IDC Indonesia, mengatakan kondisi yang demikian itu sesungguhnya dapat menghambat bagi pengembangan perusahaan di kemudian hari dengan tingkat kompetisi yang semakin ketat.
“Jika perusahaan itu belum juga berubah, akan sulit untuk berkompetisi karena tingkat kompetisi di Indonesia sangat dinamis,” katanya dalam workshop Digital transformation journey yang digelar PT Telkomtelstra, Selasa (18/4/2017).
Menurutnya, para chief executive officer dan board of management perusahaan perlu diingatkan mengenai kompetisi yang semakin ketat di masa mendatang agar menyadari untuk segera menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman itu.
Dia menjelaskan perubahan sistem pengelolaan perusahaan ke arah digitalisasi merupakan suatu keharusan yang menjadi tuntutan zaman untuk mencapai efisiensi yang maksimal sehingga lebih penguntungkan bagi bisnisnya.
Untuk itu, lanjutnya, perusahaan dapat mencari sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang teknologi informasi terkait penerapan transformasi digital dalam urusan internal maupun eksternal perusahaan.
Selanjutnya, perusahaan tidak harus mencari sumber daya baru untuk melaksanakan digital transformation itu karena bisa dilakukan dengan mengeluarkan investasi untuk membuat workshop bagi semua karyawannya.
“Salah satu pilihan dengan workshop digital transformation itu berarti tidak harus menghilangkan orang lama dan diganti dengan yang baru, tetapi men-develops skill mereka sehingga lebih menyenangkan mereka,” ujarnya.