Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbedaan Gender Pengaruhi Manajemen Risiko Perusahaan

Penerapan manajemen risiko bagi eksekutif perusahaan adalah hal yang vital. Namun, diversitas terkait gender dan akibat agenda media, membuat perumusan manajemen risiko menjadi bias.
Ilustrasi/Wisegeek
Ilustrasi/Wisegeek

Bisnis.com -- JAKARTA- Penerapan manajemen risiko bagi eksekutif perusahaan adalah hal yang vital. Namun, diversitas terkait gender dan akibat agenda media, membuat perumusan manajemen risiko menjadi bias.

Pada penelitian yang dilakukan Grant Thornton pada tahun ini menyebutkan bahwa ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam menghadapi manajemen risiko.

Pengambilan risiko merupakan proses kritis yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan pendapatan perusahaan. Beberapa jenis industri seperti industri keuangan bahkan menghadapi risiko yang lebih besar, sementara di lapangan sektor ini masih didominasi oleh laki-laki.

Banyak media mengidentifikasi pengambilan risiko dengan maskulinitas sehingga laki-laki dipandang pencari risiko, sementara perempuan menghindari risiko.

Dalam hasil penelitian Grant Thornton, laki-laki melihat risiko lebih tinggi dibanding perempuan. Sekitar 5.500 laki-laki dan perempuan pemimpin perusahaan diminta untuk mengurutkan beberapa indikator yang memicu risiko dalam bisnis, seperti perubahan politik, ekonomi, sosial, teknologi, regulasi, lingkungan, keamanan, personel, tindakan pesaing, dan aktivitas media.

Chief People and Culture Officer Grant Thornton Amerika Serikat Pamela Harless mengatakan laki-laki cenderung melakukan pertimbangan ketika pengambilan keputusan berdampak pada pertumbuhan perusahaan, sementara perempuan berfokus pada lingkungan yang lebih luas dan dampaknya kepada karyawan.

Dengan demikian, wanita seringkali mengambil risiko demi faktor yang seringkali tidak diperhatikan orang kebanyakan. Sementara itu, survey selanjutnya menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki mengurutkan faktor kesempatan dengan hasil yang mirip.

“Dengan berjalannya waktu, Anda [perempuan] akan belajar cara berbeda untuk menyeimbangkan manajemen risiko,” ujarnya seperti dikutip dari laporan resminya.

Kendati demikian, dia mengakui secara hukum alam, ada yang berbeda antara kepemimpinan wanita dan pria. Menurutnya, laki-laki cenderung mengambil keputusan antara iya dan tidak yang dibarengi dengan aksi. Mereka juga lebih memilih cepat-cepat memutuskan.

Sementara perempuan, seringkali lebih menyita perhatian seluruh personel perusahaan ketika menjadi pemimpin. Alhasil, perempuan terkadang perlu mundur sejenak untuk mengambil keputusan. Pada saat itu, perempuan berupaya untuk melihat keadaan secara holistik untuk mencapai risiko dan kesempatan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper