Bisnis.com, JAKARTA - Honeywell Educators at Space Academy atau HESA membuka kesempatan bagi guru SMP di Indonesia untuk mengikuti simulasi pelatihan astronot di US Space & Rocket Center (USSRC), Huntsville, Alabama, AS pada Juni 2018.
Program ini dirancang untuk membantu para guru menjadi pendidik yang lebih efektif dan mampu menginspirasi para muridnya agar kelak menjadi generasi yang ahli dalam bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika bagi Indonesia.
Anton Susanto, Senior Manager Corporate Communications Honeywell Indonesia, menjelaskan bahwa untuk program HESA 2018 yang akan berlangsung pada Juni 2018 mendatang, pendaftaran sudah dibuka secara online melalui https://hesa.fluidreview.com/ dari tanggal 5 September 2017. Pendaftar diharapkan untuk memasukkan aplikasi sebelum 14 November 2017 dengan mengirimkan esai serta bukti sebagai guru bersertifikat.
Program HESA 2018 akan berlangsung dua kali dari 13 – 26 Juni 2018 di US Space & Rocket Center (USSRC), Huntsville, Alabama, Amerika Serikat (AS). “Selama program lima hari ini, para guru berpartisipasi dalam 45 jam kelas intensif, laboratorium, dan waktu pelatihan, dengan fokus pada ilmu pengetahuan dan eksplorasi ruang angkasa. Guru yang diterima mengikuti program HESA 2018 akan diumumkan pada awal Januari 2018,” kata Anton, Rabu (27/9).
Persyaratan untuk mengikuti program HESA 2018, yakni saat ini mengajar sains atau matematika untuk siswa berusia 10-14 tahun dan akan terus mengajar bidang studi ini sampai tahun 2018. Kedua, sebagai pendidik bersertifikasi di sistem sekolah umum atau swasta. Ketiga, bukan merupakan pasangan atau anggota keluarga dari karyawan US Space & Rocket Center. Keempat, Belum/tidak pernah mengikuti program HESA dan/atau pendidikan Space Camp.
Pada program HESA 2017 lalu, Indonesia mengirimkan 7 orang pendidik tingkat SMP dari berbagai kota di Indonesia untuk mengikuti program tersebut yang berlangsung pada bulan Juni 2017. Ketujuh pendidik itu adalah Slamet Riyadi dari Salatiga, Andriana Susmiyati dari Bandar Lampung, Ahmad Zimamul Umam dari Jakarta Selatan, Andry Permana dari Surabaya, Grice Purba dari Bogor, Marjon Mamon Roche dari Surabaya, dan Shilpa Karve dari Jakarta.
Menurut Anton, guru yang terpilih dalam program ini akan diberdayakan dengan teknik pengajaran tambahan melalui simulasi pelatihan astronot dan alat pendidikan inovatif yang membantu mewujudkan sains ke kehidupan di kelas melalui pelatihan di USSRC. Dengan metode itu, pendidik diharapkan dapat menyegarkan kembali ruang kelas mereka dengan gagasan, pelajaran, dan materi lainnya untuk menciptakan pengalaman belajar yang tak terlupakan bagi generasi ilmuwan berikutnya.
Bersama rekan mereka yang lain, pendidik akan bekerja sama sebagai tim untuk mencapai banyak tujuan misi. Apakah sedang melakukan eksperimen di laboratorium, memperbaiki satelit, atau menambahkan modul ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, semua simulasi pendidikan itu realistis, menarik, dan menantang.
Sejak diadakan pertama kali pada 2004, sudah lebih dari 2.776 pendidik dari 62 negara di dunia telah lulus dari HESA. Sebagai informasi, HESA adalah program pengembangan profesional, yang merupakan kemitraan antara Honeywell International (perusahaan multinasional Amerika yang memproduksi berbagai produk komersial dan konsumen, layanan engineering, dan sistem ruang angkasa untuk berbagai jenis) bersama USSRC.
HESA Ajak Guru SMP Jadi Astronot di AS
Honeywell Educators at Space Academy atau HESA membuka kesempatan bagi guru SMP di Indonesia untuk mengikuti simulasi pelatihan astronot di US Space & Rocket Center (USSRC), Huntsville, Alabama, AS pada Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium