Bisnis.com, JAKARTA- Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kamu temui. Ikan dan udang menghampirimu
Masih ingat sepenggal lirik yang tertulis di atas? Bagi anda kelahiran 1960-1970 pasti familiar dengan lirik tersebut. Lagu yang berjudul ‘Kolam Susu’ ini dibawakan oleh grup legendaris pada masanya. Secara tersirat, lirik dalam Kolam Susu ini berusaha mendeskripsikan mengenai kekayaan alam di Indonesia.
Di era digital saat ini, saat semua dikelilingi oleh semua hal berbau teknologi, definisi bahan pokok masih berputar di beras, gula, minyak, hingga daging ayam. Meski komunikasi bukan menjadi kebutuhan tersier lagi, beras masih bertengger menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat.
Hal ini membuktikan bahwa agribisnis masih menyimpang peluang positif, tentunya dengan didukung dengan kecanggihan teknologi saat ini. Agribisnis seringkali menjadi bisnis kelas dua, padahal perannya dalam menopang kebutuhan pangan nasional sangat besar.
Dewasa ini, agribisnis tak selalu identik dengan lahan yang luas, tetapi juga bisa dilakukan di lahan yang terbatas. Beragam inovasi dan terobosan terus ditelurkan oleh masyarakat supaya dapat memaksimalkan hasil produksi bisnis ini, meski terbentur dengan keterbatasan lahan.
Agribisnis tentunya lekat dengan produk pangan yang bisa beragam bentuknya mulai dari produk mentah misalnya beras, gula, dan sayuran. Tetapi, anda juga bisa menemukan produk agribisnis yang tidak lagi berbentuk mentah tetapi sudah diolah sebagai produk akhir antara lain wine, bebek goreng, dan sayuran organik yang tentunya memiliki nilai tambah lebih tinggi dibandingkan produk mentah.
Selain memiliki daya tambah yang tinggi, menekuni agribisnis juga tidak selalu menjadi profesi utama. Waktu kerja yang relatif santai dan fleksibel menjadikan usaha ini oatut dipertimbangkan sebagai bisnis sampingan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Menjamurnya bisnis kuliner juga membuat agribisnis menjadi sebuah peluang yang layak dicoba. Sebagai pemasok di industri hulu, agribisnis masuk ke dalam rantai bisnis yang dibutuhkan. Sebaliknya, agribisnis dari sisi industri hilir memberikan nilai tambah bagi produk yang dihasilkan.