Bisnis.com, JAKARTA- Apakah anda tertarik untuk mulai berbisnis? Kira-kira bidang usaha apa yang ingin anda kembangkan? Apapun bisnis yang ingin anda lakukan, tentunya anda harus mengetahui terlebih dahulu potensi apa yang anda miliki dan apa saja persiapa yang harus anda lakukan.
Salah satu Founder Eat Lah!, sebuah usaha dibidang kuliner yang berdiri dari tahun 2015 yang menjual makanan dengan ciri khas salted egg chicken. Charina Prinandita, yang lebih akrab dipanggil Charina, Co-Founder Eat Lah! menuturkan bahwa pada awal berdirinya, Eat Lah! hanya bermodalkan Rp15 juta hasil patungan antar 3 foundernya, yakni dirinya-Charina-, Riesky Vernandes, dan Michael Chrisyanto.
Usaha yang dipelopori tiga sahabat yang masih muda usianya ini dimulai dari menyewa tempat di pasar Pantai Indah Kapuk (PIK), dan karena keterbatasan modal, mereka tidak memiliki karyawan sehingga ketiga foundernya turun langsung dalam proses pembuatan dan pelayanan kepada pelanggan. Sehari terjual 20 box saja sudah membuat founder Eat Lah bersyukur.
“Sebenarnya dulu waktu kita mulai di PIK, kan di dalam pasar dimana kita memperkenalkan suatu produk yang bisa dibilang belum terlalu familiar dengan lidah Indonesia, salted egg chicken ini, awalnya kita kesulitan untuk pemasarannya, sehari bisa jual 10 atau 20 box itu sudah senang sekali,” ungkap Charina kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (23/02/2018).
Siapa sangka, dengan bermodalkan rasa percaya akan produk makanan berbalut saus salted egg yang pada 2015 masih asing di lidah masyarakat Indonesia, 2 tahun kemudian Eat Lah! sudah memiliki 11 cabang dan 70 orang karyawan.
Hal tersebut tidak lepas dari usaha keras dan penuh inovasi dari ketiga foundernya yang selalu up to date untuk memasarkan produknya baik dari segi kualitas produk maupun perkenalan produk untuk menambah market.
“Kalau kita percaya dengan produk yang kita ada [yang ingin dikembangkan] jangan takut untuk mengembangkan dan jangan takut untuk mengambil langkah untuk memperbesar usaha tersebut, di manapun lokasi kamu berjualan nanti, itu tidak masalah, asalkan ada food traffic, intinya semua hal yang bisa kamu lakukan seminim mungkin, itu harus kamu lakukan untuk memperbesar produk yang kamu percaya itu,” tambahnya.