Bisnis.com, PALEMBANG -- Komitmen PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk melaksanakan tanggung jawab sosial (corporate social responsibilty/CSR) mendapat apresiasi dengan diberinya penghargaan sebagai perusahaan terbaik dalam tata kelola CSR di ajang South Sumatra Investment Forum.
Produsen pupuk pelat merah tersebut menyisihkan sekitar 28 perusahaan yang beroperasi di Sumatra Selatan yang dinilai panitia dalam mengelola CSR sebagai bagian dari membangun bisnis berkelanjutan.
Manager Humas PT Pusri Palembang Hernawan L. Sjamsuddin mengatakan pihaknya memang concern dalam penyaluran CSR karena menganggap bagian dari tugas perusahaan.
"Kami berkomitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR di semua bidang, termasuk pula pemberdayaan masyarakat maupun lingkungan," katanya di sela acara South Sumatera Investement Forum (SSIF) 2018, Selasa (15/8/2018).
Penghargaan yang diberikan Pemprov Sumatra Selatan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumsel itu diterima langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Pusri Palembang, Bob Indiarto A.Susatyo.
Hernawan mengatakan Pusri telah membentuk dan menjalankan sejumlah program CSR, seperti 'Serumpun Bambu Sejuta Berkah' dan 'Keanekaragaman Hayati'di bidang lingkungan, ada pula program 'Anak Petani Jadi Sarjana' dan 'Rumah Tahfidz' yang fokus di bidang pendidikan.
Baca Juga
Dia mengatakan dalam menjalankan roda bisnis, perusahaan juga meyakini perlu tumbuh bersama dengan masyarakat dan lingkungan sekitar serta semua pihak yang berinteraksi langsung dengan Pusri.
Oleh karena itu, perusahaan juga melakukan pembinaan dan pengembangan usaha bagi mitra binaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
"Kami selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman Mitra Binaan Pusri dengan cara melakukan program pelatihan, pendidikan dan studi banding," katanya.
Menurut Hernawan, peningkatan omzet pemasaran mitra binaan, telah membangun citra positif dari masyarakat kepada Pusri selaku perusahaan pembina karena keberhasilan menjalin kemitraan terhadap usaha kecil dan menengah.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Pengendalian dan Penanaman Modal DPMPTSP Sumsel, Evy Lasmawati, mengatakan pihaknya selaku panitia cukup selektif dalam menilai perusahaan yang masuk dalam nominasi kategori tata kelola CSR.
"Penilaian utama adalah kami melihat konsistensi perusahaan dalam menyalurkan CSR yang tertuang di laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) dan kami menilai Pusri konsisten," katanya.
Menurut Evy seringkali perusahaan menyetop kegiatan CSR dalam LKPM yang disampaikan secara bulanan tersebut.
Adapun penilaian yang dilakukan DPMPTSP selaku penyelenggara South Sumatra Investment Forum (SSIF) merujuk pada LKPM yang disampaikan perusahaan sepanjang tiga tahun terakhir.
"Kami pantau terus tiga tahun terakhir, di form LKPM itu memang tertuang isian untuk CSR," ujarnya.
Menurut Evy konsistensi perusahaan dalam menyalurkan CSR dapat berdampak positif terhadap lingkungan sekitar, termasuk pembinaan yang dilakukan untuk UMK.
"Kemitraan yang dilakukan bisa membuat usaha kecil atau binaan Pusri jadi maju," ujarnya.