Bisnis.com, JAKARTA -- Istri Bill Gates, Melinda Gates melakukan beberapa pertemuan dengan pebisnis Indonesia sektor properti sampai transportasi.
PT Hanson International Tbk (MYRX) diwakili oleh Benny Tjokrosaputro mengadakan pertemuan dengan Melinda Gates. Kedua pihak membahas dan mengupayakan perbaikan layanan kesehatan anak-anak di Indonesia serta kerjasama untuk program Corporate Social Responsibility jangka panjang.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bill & Melinda Gates Foundation secara khusus menjalankan program kemanusiaan yang terfokus pada pengembangan dan pendistribusian vaksinasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, memperbaiki pendidikan, melek huruf, dan juga membangun teknologi baru.
PT Hanson International, Tbk secara berkelanjutan akan berpartisipasi pada program peduli kesehatan untuk masyarakat dengan berdonasi kepada Bill & Melinda Gates Foundation salah satu organisasi terbesar dengan visi dan misi yang baik di dunia yang fokus pada bidang kesehatan dan fokus pada AIDS, Malaria dan Tuberkolosis. Karena HIV/AIDS, TBC, dan Malaria dinilai sebagai penyakit mematikan di dunia.
Kerjasama ini adalah langkah besar dari kinerja kerja keras PT Hanson International Tbk (MYRX) untuk turut mendukung pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. Donasi yang kami berikan dalam US$ akan digunakan untuk program penangananan TBC, AIDS, dan Malaria serta pengembangan program Keluarga Berencana (KB).
"Memberi merupakan cara seseorang memperkuat diri ketika masih hidup dan memberi adalah sumber semangat. Kami memberi bukan berarti karena kami kaya, namun kami tahu rasanya saat tidak memiliki apa-apa," ujar Benny Tjokrosaputro, melalui siaran pers, Senin (15/10/2018).
Baca Juga
Melinda Gates yang juga bertugas sebagai Co-Chair dari Komisi Pathways for Prosperity untuk Teknologi dan Pembangunan Inklusif melakukan kunjungan terhadap GO-JEK di Bali. Selama kunjungannya, Melinda Gates melakukan tur ke kantor operasional GO-JEK di Bali dan bertemu dengan mitra pengemudi GO-JEK, mitra GO-FOOD, dan talent GO-LIFE dalam upaya memahami potensi teknologi digital dalam meningkatkan kesejahteraan dan membangun ekonomi inklusif.
Komisi Pathways for Prosperity juga melakukan pertemuan di Bali dalam rangkaian pertemuan IMF-World Bank dari 8 Oktober hingga 14 Oktober 2018, membahas kebijakan dan investasi yang diperlukan saat ini dalam memastikan lebih banyak orang di seluruh dunia yang dapat menikmati manfaat inovasi teknologi secara optimal.
Komisi ini diluncurkan pada Januari 2018 oleh Melinda Gates, Co-Chair dari Bill & Melinda Gates Foundation; Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati; dan Strive Masiyiwa, pendiri dan pimpinan Econet.
Komisi ini mengumpulkan pemimpin dari berbagai latar belakang seperti pemerintah, bisnis, dan akademisi dalam upaya memulai diskusi internasional mengenai cara memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memastikan pembangunan yang inklusif. Hal ini dilakukan komisi untuk mengumpulkan gagasan guna laporan yang akan dirilisnya pada 2019.
Nadiem Makarim, Chief Executive Officer dan Co-Founder GO-JEK, yang saat ini juga menjabat sebagai komisaris Pathways for Prosperity mengatakan jejak rekam GO-JEK di Indonesia merupakan sebuah contoh bagaimana teknologi mampu membuka peluang untuk akses dan inklusi, dimana mereka yang sebelumnya tidak tergabung dalam ekonomo modern, mampu terlibat dan bahkan terbekali untuk semakin berkembang.
Dia mengaiu sangat senang menyambut Melinda Gates dan delegasi Pathways for Prosperity lainnya ke Indonesia, serta bangga dapat memiliki kesempatan untuk menunjukkan bagaimana model bisnis GO-JEK berhasil menciptakan dampak sosial yang positif serta mendorong pertumbuhan inklusif di seluruh Indonesia.
"Misi Pathways for Prosperity sangat penting untuk dunia saat ini, dan kami senang dapat berbagi pengalaman kami di Indonesia dengan mereka," kata Nadiem.
Melinda Gates, Co-Chair dari Bill & Melinda Gates Foundation, menambahkan bahwa fokus komisi ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai peluang baru di negara berkembang untuk menuju kemakmuran dan kesejahteraan.
"Pertemuan saya dengan berbagai mitra wanita GO-JEK menjadi studi kasus penting dalam memahami bagaimana digital teknologi mampu meningkatkan pertumbuhan dan inklusi, dengan menghubungkan orang ke pekerjaan dan pendapatan yang lebih stabil," papar Melinda.