Bisnis.com, JAKARTA – Dalam waktu yang tidak lama lagi, pelaku usaha akan mengimplementasikan teknologi artificial intelligence (AI) di dalam perusahaan. Seiring dengan hal tersebut, maka permintaan terhadap pekerja dengan keterampilan soft skills mumpuni akan semakin meningkat.
Menurut Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee, alih-alih menggantikan manusia, teknologi AI justru membutuhkan peran manusia dalam pengimplementasiannya.
“Pusat dari AI adalah manusia. Teknologi bertenaga AI dirancang untuk melakukan pekerjaan yang menghambat produktivitas manusia atau pekerjaan yang bersifat repetitif,” ujar Haris, dalam acara Media Briefing yang diadakan pada Selasa (12/3/2019).
Terkait dengan hal tersebut, Microsoft mengatakan terdapat 3 keterampilan yang dibutuhkan para pemimpin bisnis di Indonesia di masa depan, meliputi (1) keterampilan analitis, (2) kewirausahaan dan keterampilan mengambil inisiatif, dan (3) keahlian pemrograman di bidang teknologi informatika.
Saat ini, permintaan akan keterampilan tersebut lebih tinggi daripada suplai yang ada.
Lebih lanjut, hasil studi Microsoft dan IDC Asia/Pasifik mengungkapkan para pemimpin bisnis menyadari pentingnya kegiatan reskilling dan retraining demi peningkatan kapabilitas karyawan agar dapat tetap relevan menghadapi perubahan lanskap bisnis.
Baca Juga
Adapun, untuk membantu memberdayakan karyawan, 81% pelaku bisnis memprioritaskan pemberdayaan keterampilan karyawan melalui alokasi investasi.
Terkait dengan hal itu, sebanyak 48% pemimpin bisnis dikatakan belum menetapkan rencana dan sebanyak 20% pemimpin bisnis merasa karyawan tidak tertarik untuk mengembangkan keterampilan baru.
Namun, berdasarkan studi Microsoft dan IDC Asia/Pasifik, hanya 2% karyawan yang tidak tertarik dengan pemberdayaan keterampilan baru tersebut.