Bisnis.com, JAKARTA—Mungkin lapisan teflon tidak asing bagi Anda. Paling banyak dipakai sebagai peralatan memasak yang sudah diakui kehandalannya oleh kaum ibu.
Teflon memang luar biasa berkat jasa Roy T. Plunkett, peneliti yang berkerja di DuPont de Noemours & Co, Prancis. Pada 1938 dia menemukan sebuah bahan yang disebut resin politetrafluoroetilen atau PTFE.
Tak dinyana, bahan ini tahan terhadap asam, awet, dan berkemampuan juga sebagai isolator listrik yang bandel. Selanjutnya penemuan ini dilanjutkan ke tahap produksi yang dinamakan Teflon.
Singkatnya, peralatan masak teflon telah merevolusi cara orang memasak diseluruh dunia. Panci penggorengan yang dilapisi teflon membuat makanan yang digoreng di atasnya tidak lengket.
Itulah yang membuat teflon menjadi inspirasi banyak hal. Tidak terkecuali di dunia manajemen kepribadian dan kepemimpinan.
Bahkan Karen L. Otazo (2006), trainer papan atas eksekutif global maupun korporasi multinasional, menyebut Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, pendahulu Donald Trump, tak ubahnya 'Presiden Teflon'.
Mengapa demikian? Reagan, politisi yang juga aktor layar lebar, memang dikenal sebagai sosok yang hangat. Senyumnya selalu mengembang. Sorot matanya teduh.
Dengan kepribadian yang membuat sang presiden dapat mengabaikan fakta yang tidak menyenangkan, tokoh tersebut membawa pandangan ke depan yang positif, apapun yang terjadi.
Kabar buruk tidak tidak dapat melekat pada dirinya, karena 'Presiden Teflon' tadi tidak bereaksi terhadapnya.
Karena itu, apapun pendapat orang mengenai kebijakan politiknya, sebagian besar orang Amerika menghormati gaya Presiden Reagan.
Nah, bagaimana gaya sang 'presiden teflon' itu bisa dicontek, diadaptasi atau dimodifikasi dalam kehidupan pribadi seseorang dengan beragam profesi. Jurus itulah yang perlu didalami.
Seperti kata Otazo, hari kerja penuh dengan dinamika yang dapat membuat seseorang menjadi emosi dan tidak nyaman.
Pemicunya macam-macam. Mulai dari frustasi kecil karena surat elektronik ngadat, tiba di kantor telat karena terjebak macet, bahan laporan atau presentasi belum tuntas hingga kegagalan besar lantaran orang lain terpilih menduduki jabatan yang Anda incar.
Mengapa temperamen teflon itu, seperti mendiang Presiden Reagan, adalah cara jitu untuk membuat diri kita tetap tenang, apapun yang terjadi?
Hal yang buruk akan cepat berlalu tanpa terasa sekalipun pembawaan diri seseorang tergolong tidak tenang. Tentu saja hal ini tidak ‘gratis’. Perlu mengetahui jurus dan rahasianya!
Dengan latihan yang fokus, kata Otazo, kita dapat mengembangkan lapisan teflon dan melindungi diri sendiri dari konflik dan hal-hal negatif di tempat kerja.
Lapisan Pelindung
Menerapkan temperamen jenis teflon, sebagian memang merupakan trik pikiran. Lapisan pelindungnya adalah sesuatu yang dapat divisualisasikan dalam benak Anda.
Bayangkan diri Anda mengenakannya setiap pagi ketika masuk kantor. Anda dapat mengingatkan diri sendiri akan keberadaannya setiap kali menghadapi situasi atau pembicaraan yang sulit.
"Berlawanan dengan baju zirah imajiner, dengan konotasi perang dan pertahanannya serta bentuknya yang membatasi gerak. Teflon imajiner hanyalah lapisan pelindung tipis yang otomatis melindungi Anda dari konflik sengit," ujar konsultan manajemen papan atas tersebut.
Keampuhan efek lapisan teflon juga menakjubkan. Tak ubahnya seperti menghitung sampai 10 ketika ada sesuatu yang membuat orang marah atau kecewa.
Namun dengan temperamen teflon, seseorang belajar untuk menghentikan rasa frustasi sejak awal dengan mengambil jarak darinya.
Ketika Anda mengambil jarak dari sebuah masalah, Anda akan terbebas dari emosi dan memikirkan tindakan selanjutnya dengan tenang dan positif.
Kuncinya adalah mengambil jarak dan bersikap positif. Berlawanan dengan anggapan umum untuk mengungkapkan semuanya, mengemukakan pandangan negatif dapat benar-benar mempengaruhi orang secara negative pula, dan membatasi kemampuannya untuk merespons dengan penuh energi dan kreativitas.
Intinya, teflon membantu seseorang mengambil pandangan yang obyektif dan positif tentang apa yang mungkin.
Menurut Otazo, hanya sedikit temperamen teflon yang 100% tidak dapat ditembus. Seiring perjalanan waktu, bisa saja muncul lubang-lubang kelemahan diri dan frustasi yang bergejolak.
Cobalah untuk sebisa mungkin tidak panik dan lepas kendali. Bikin diri Anda rileks dan bebas stres. Lakukan hal praktis yang mendasar seperti cukup tidur, cukup istirahat, cukup makan dan minum, berolahraga teratur.
Sangat dianjurkan pula untuk mempraktikkan teknik pengurangan stres seperti meditasi dan menarik nafas panjang.
Luangkan waktu jeda dalam setiap hari kerja untuk mengistirahatkan pikiran dan badan meskipun hanya dengan berjalan-jalan sedikit.
Akhirnya, jika ada sesuatu yang mengenai teflon Anda atau 'teflon' Anda 'terluka', jangan ragu ambil jeda sekitar 15 menit untuk membantu Anda dapat kembali ke jalur.
Ingatlah, mengambil jarak dari situasi sulit sangat penting untuk menciptakan pemikiran positif dan obyektif.