Bisnis.com, JAKARTA - Minat masyarakat untuk mengembangkan bisnis melalui skema waralaba dan kemitraan tampaknya semakin berkembang pada tahun ini.
Selain karena sudah selesainya tahun politik, masyarakat sebagai calon investor maupun mitra sudah lebih siap masuk dalam industri waralaba.
Tri Raharjo, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia mengatakan salah satu indikasi pertumbuhan bisnis waralaba terlihat dari antusiasme masyarakat yang mengikuti pameran waralaba dan kemitraan di penghujung 2019 lalu.
“Pameran terakhir pada 2019 kemarin bisa dibilang sangat berhasil karena dikunjungi lebih dari 20.000 calon mitra atau franchise, jauh lebih besar dibandingkan pencapaian 2018. Ini menjadi salah satu indikasi positif bahwa skema waralaba akan semakin positif,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (6/2/2020).
Apalagi tren pencarian untuk kata kunci bisnis waralaba di internet pada akhir tahun lalu dan awal tahun ini, cukup besar.
Dia menjelaskan sejumlah bisnis waralaba yang masih diminati masyarakat antara lain minimarket, apotek, bengkel, kebab, lembaga kursus, laundry, salon dan klinik kecantikan, kuliner kekinian, coffee shop, dan barbershop.
“Dalam dua tahun terakhir ini memang bisnis coffee shop kekinian paling diminati, pertumbuhannya sangat signifikan bahkan ada yang bukan sampai 700 cabang. Barbershop juga masih paling banyak dicari calon mitra,” terangnya.
Terkait investasi waralaba dan kemitraan yang paling diminati menurutnya adalah yang nilai investasinya berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp250 juta, adapun untuk investasi di bawah Rp100 atau Rp50 juta juga masih tetap menarik.