Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inovasi, Korporasi dan Hegemoni

Dalam ekonomi inovasi, inovasi-inovasi radikal dan pilihan-pilihan pribadi akan mendorong kemakmuran pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Industri otomotif mengalami percepatan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didorong oleh permintaan konsumen untuk pengalaman premium yang selalu terhubung. /Geely
Industri otomotif mengalami percepatan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang didorong oleh permintaan konsumen untuk pengalaman premium yang selalu terhubung. /Geely

Bisnis.com, JAKARTA – Ketepatan sebuah prediksi dari seseorang atau institusi yang berpengaruh selalu menarik disimak.

Apalagi bila proyeksi yang dibuat itu memiliki rentang waktu yang cukup jauh dengan masa atau periode kejadiannya. Artinya hal itu menggambarkan sebuah keahlian tersendiri dalam membuat sebuah proyeksi, apalagi yang bercorak global.

Paling tidak hal itu yang bisa diperoleh bila menyimak apa yang disampaikan James Canton pada 2006 lampau. Dia adalah founder dari lembaga prestisius, yaitu Institute for Global Future, sebuah institusi think-tank yang mulai aktif sejak 1990.

Canton juga pernah lama sebagai dosen senior di Center for Research and Innovation di Kellog School of Management. Mantan penasihat di tiga bagian administrasi Gedung Putih itu sempat pula didaulat sebagai anggota Visionary Advisory Board di Motorola.

Kurang lebih 15 tahun lalu Canton menyebut 10 jenis industri utama ekonomi inovasi, sembari memberi semacam catatan ‘siapa yang akan meraup keuntungan terbesar?’. Apa saja mereka?

Farmasi (kesehatan): Bertambah panjangnya usia manusia dan peningkatan kualitas kesehatan sebagai akibat dari berbagai keberhasilan di bidang pengetahuan dan perawatan medis, farmasi, dan bedah.

Energi: Bahan bakar juga bisa diperbarui, bersih, berlimpah dan terjangkau.

Manufaktur: Perkembangan proses-proses baru yang memungkinkan produksi dan distribusi barang dan jasa di tingkat global cepat, murah, dan berdasarkan permintaan.

Komunikasi: Tercipta cara-cara baru untuk melakukan koneksi dengan informasi, orang lain dan transaksi keuangan secara real time.

Transportasi: Penemuan cara-cara baru untuk meningkatkan kemampuan individu dan perusahaan agar lebih mobile untuk ‘berlayar’ dan menjangkau konsumen.

Keamanan: Penciptaan alat-alat baru untuk melindungi kehidupan dan meningkatkan kemampuan orang dalam memproteksi diri maupun kelompok yang lebih besar.

Media hiburan: Sistem pengiriman baru dalam membagi gagasan budaya dan permainan akan membuat keberadaan internet serta media hiburan elektronik yang ada sekarang (sekitar 2001-2005) menjadi kuno.

Pendidikan dan pembelajaran: Penciptaan sumber-sumber pengetahuan langsung, portable, bisa dialihkan dan berdasarkan permintaan dalam jumlah yang setara dengan koleksi perpustakaan Kongres Amerika.

Rekayasa pengetahuan: Penciptaan jasa informasi yang dapat berubah menjadi ragam permainan, keuangan, perangkat lunak, program dan sistem yang dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen dan pelaku bisnis dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, hiburan, pemasaran, perencanaan dan manajemen.

Material-material pintar: Material-material nano-bio-neuro yang lebih pintar, lebih aman, lebih bersih dan lebih murah. Selain itu bisa dibuat menjadi berbagai produk berdasarkan permintaan untuk beragam industri.

“Dalam ekonomi inovasi, inovasi-inovasi radikal dan pilihan-pilihan pribadi akan mendorong kemakmuran pada level yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Canton dalam bukunya The Extreme Future: The Top Trends That Will Reshape the World in the Next 20 Years.

Kita lihat sekarang, sebagian besar yang disebut sebagai Ekonomi Inovasi tadi nyata bergulir, bahkan dalam tempo yang makin cepat dengan pemain-pemain kunci (korporasi dan negara) yang semakin kokoh pula di tingkat global.

Trennya bergerak trus. Sebut saja pasar kesehatan di Amerika Serikat. Pada 2005 nilainya baru sebatas US$80,3 miliar dan lima tahun kemudian melonjak menjadi sekitar US$100 miliar.

Perkembangan menakjubkan juga terlihat di pasar global alat-alat kedokteran implant mikroelektrik. Pada 2004 tercatat sekitar US$11,9 miliar. Lima tahun berikutnya tembus di angka US$32,3 miliar.

Pada 2005, perusahaan-perusahaan yang mencari kesempatan di pasar energi bersih berburu investasi tak kurang dari US$50 miliar untuk pengembangan tenaga surya, biofuel, dan hidrogen. Saat ini nilainya berlipat ganda dengan hasil yang semakin nyata.

Sekitar 15 tahun lalu, telah ada produk senilai lebih dari US$1 miliar berisi nanotech. Pada 2003 pasar nanoteknologi global telah tembus US$7 miliar dan melonjak menjadi sedikitnya US$29 miliar pada 2008.

Berdasarkan tren dan arus besar tersebut, Canton kemudian memprediksi adanya 10 jenis industri yang bakal dilirik dan dijadikan surga investasi sekaligus partisipasi.

“Di mana terjadi penetrasi komputer teknologi tinggi, nirkabel dan akses internet, masyarakat demokratis akan lahir dan menyuburkan produktivitas ekonomi,” kata mantan penasihat Global Fortune 1000 tersebut.

Tak ayal, bila demikian, penguasa inovasi bisa pula menjelma menjadi penguasa dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inria Zulfikar
Editor : Inria Zulfikar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper